Nomor "Home by The Sea" milik band progressive rock Genesis adalah salah satu nomor favorit saya. Â Lagu yang rilis tahun 1983 ini berkisah tentang beberapa pencuri yang kena jebakan batman di sebuah rumah tepi pantai yang berhantu. Â Ish, udah kayak rumahnya tuan Adolf di Misteri Gunung Merapi aja, ihihihihi #tawamaklampir.
Apesnya para pencuri ini alih-alih mendapatkan harta karun seperti Kapten Jack Sparrow yang slebor itu eh malah harus duduk diam mendengarkan para hantu berkisah. Â Kebayang kan, gimana perasaan mereka, jadi lumrah saja bila Om Tony Banks menulis lirik "Help us someone, let us out of here".
Lagu ini sangat populer di wilayah Asia karena Mike Rutherford cs membangun lagu yang berada di album yang judulnya sama dengan nama bandnya ini dengan nada-nada pentatonis.  Nomor yang sound-nya riang-riang menggemparkan ini  ternyata suara drumnya dihasilkan oleh drum machine dan di rekam bagian perbagian. Â
Namun meskipun begitu tidak menjadikan Home by The Sea terdengar hambar dan monoton. Suara Phill Collins di lagu ini terdengar nge-rock abis gak semendayu di nomor "Hold on My Heart."
Seperti film, nomor milik band yang di dalamnya pernah bercokol seorang Peter Gabriel ini mempunyai sekuel. Yap, judul sekuelnya adalah "Second Home by The Sea" dengan durasi lagu yang cukup panjang. Second Home by The Sea sendiri berupa musik instrumentalia namun berujung dengan sekelumit lirik yang diambil dari lagu pendahulunya. Selain bebunyian keyboard dan drum yang mendominasi, suara bass yang tebal pun menghiasi nomor ini. Â
Saya mengenal lagu-lagu Genesis saat sang drummer, Phill Collins nyambi menjadi vokalis sesaat setelah ditinggalkan Peter Gabriel, aih jadul. Â Pergantian vokalis ini setidaknya telah mempengaruhi warna musik yang mereka bawakan. Â
Mungkin banyak penikmat Genesis era Gabriel ogah-ogahan mendengarkan nomor-nomor era Collins. Betapa tidak, di zaman Phil Collins, nomor-nomor yang mereka bawakan lebih ngepop. Â
Sedangkan saat masih bersama Gabriel, Genesis banyak mengedepankan nomor-nomor simponi nan epik dengan keintelekan dan cita rasa seni yang tinggi. Banyak penggemar garis keras Gabriel mengatakan bahwa Collins telah menggiring Genesis menjadi band yang penuh dengan unsur parodi. Â Ah masyaa sih.
Saya sendiri bukanlah penggemar garis kerasnya grup yang berdiri sejak tahun 1967 itu, hanya beberapa lagu mereka yang kerap saya dengarkan disamping Home by The Sea seperti Hold on My Heart, Invisible Touch, Folow You Follow Me, Tonight Tonight Tonight  Mama, Man on the Corner, I Can't Dance, dan beberapa lagi.
Genesis lahir dengan nama The Garden Wall saat Peter Gabriel dan Tony Banks masih bersekolah di Charterhouse. Â Lalu bersama Mike Rutherford, Anthony Philips dan Chris Stewart mereka merilis sebuah album berjudul "From Genesis to Revelation" yang sangat nge-pop. Â Album yang diproduseri oleh Jonathan King itu ambyar di pasaran. Â
Jiwa rock mereka memberontak karena harus membawakan lagu-lagu semirip milik Bee Gees. Â Mereka pun memilih bercerai dengan King yang telah memberi nama mereka dengan 'Genesis' dan melanjutkan perjalanan bermusiknya dari klab ke klab sampai ditemukan oleh Charisma Records.
Band yang telah mejeng di Rock n Roll Hall of Fame itu kerap berganti-ganti drummer sampai Phill Collins menjawab iklan audisi drummer mereka di majalah Melody Maker.
Collins datang, Anthony Phillips pergi yang kemudian posisinya ditempati oleh Steve Hackett. Â Dengan formasi Gabriel, Banks, Rutherford, Hackett, dan Collins mereka pun merilis beberapa album yang beraroma eksentrik diantaranya adalah Trespass (1970), Nursery Cryme (1971), Foxtrot (1972), dan Selling England by the Pound (1973). Di setiap konser yang dihelat, Gabriel selalui membumbui penampilan mereka dengan alsi-aksi teaterikal yang menawan.
"The Lamb Lies Down on Broadway" adalah album berkonsep ganda yang mereka rilis selanjutnya pada tahun 1974. Â Album ini tersinspirasi dari seorang anak jalanan yang tengah ada dalam perjalanan spiritualnya. Enam bulan tur tanpa henti dengan 23 lagu disetiap konsernya telah membuat Gebriel lelah, dan akhirnya meninggalkan band yang telah membesarkannya disamping ada masalah lain yang mengikutinya.
Terhitung kurang lebih 400 orang telah mengikuti audisi untuk menggantikan Gabriel namun berakhir dengan keputusan nyambinya Phill Collins menjadi vokalis yang sebenarnya tidak diinginkan oleh drummer berkepala plontos itu. Â
Dua album pun rilis dengan anggota yang tinggal empat, yaitu, A Trick of the Tail (1976) dan Wind and Wuthering (1976).  Seiring dengan rilisnya  album ganda live "Seconds Out", Hackett hengkang dari band dan tidak digantikan oleh siapa pun. Â
Dan entah mengapa, setelah Hackett pergi, album yang kemudian mereka rilis yaitu ...And Then There Were Three...(1978) langsung mencetak hits di Amerika. Â
Nomor Follow You Follow Me menjadi hits pertama mereka yang dapat bertengger di tangga lagu top 40 kala itu. Â Kesuksesan album ini diikuti oleh 4 album berikutnya yaitu Duke (1980), Abacab (1981), Genesis (1983) dan Invisible Touch (1986) yang menjadi album tersukses bagi band asal Inggris ini.
Selain bernaung di Genesis, masing-masing personel pun menjajaki proyek pribadi, bila Phill Collins sukses besar dengan album solonya dan Tony Banks bergembira dengan merilis 6 album solo maka  Mike Rutherford lebih suka berkutat dengan bandnya, Mike and the Mechanics dan merilis beberapa album.Â
Pada tahun 1991, sekali lagi Genesis merilis album bertajuk "We Can't Dance" sebelum akhirnya, Collins, drummer merangkap vokalis yang kini kehilangan salah satu fungsi pendengarannya itu memutuskan pergi dari Genesis.
Tinggallah Banks dan Rutherford yang masih bertahan, dengan merekrut Ray Wilson sebagai vokalis barunya, mereka merilis album "Calling All Stations". Baru setelah itu Genesis berada dalam kesenyapan hingga pada tahun 2007, Banks, Collins, dan Rutherford mengadakan tur reuni yang sangat sukses dalam rangka mengobati kerinduan para penggemarnya.
Rumor yang berkembang, akhir 2020 nanti Genesis akan mengadakan tur reuni sekaligus merilis album. Â Namun hal ini belum dapat dipastikan mengingat Phill Collins tengah dihantui oleh cedera di bagian tangan dan lehernya yang membuat pria berusia 68 tahun itu tidak dapat bermain drum pun piano. Â
Ya, semoga saja Phill Collins dapat mengikuti jejak Mick Jagger yang sesaat setelah operasi jantung, sang vokalis gaek itu langsung dapat berjingkrak-jingkrak menghibur penggemarnya.
Sekian.
Referensi bacaan : Ultimeclassicrock, pitchfork, rocknrollhalloffame, planetrock, dan wikipedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H