Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Di Balik Rilisnya Album "30th Anniversary Deluxe Edition" Skid Row

6 Juni 2019   17:38 Diperbarui: 7 Juni 2019   21:41 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Air on the G String" adalah lagu yang diciptakan oleh komponis Jerman Johann Sebastian Bach yang menjadi salah satu komposisi favorit saya.

Komposer yang telah menulis lebih dari 1000 lagu ini sebagian besar lagu-lagunya ditujukan untuk Tuhan. Musisi yang pada akhir hayatnya mengalami kebutaan ini sangat lekat dengan alat musik organ. Ia mempelajari musik dari kakaknya dan belajar mengkomposisi musik dengan menyalin dari buku-buku musik komponis barok.

Bach yang penuh talenta itu menjalani kehidupannya dengan meramu nada-nada indah menjadi sebuah komposisi musik nan menenangkan yang kini dikenal dengan sebutan musik klasik. 

Tapi jangan salah, dunia ini pun memiliki Bach yang meramu nada-nada indah dengan kehingarbingaran menjadi sebuah komposisi musik rock. Dan sosok yang terkenal dengan vokal powerhouse-nya itu tak lain dan tak bukan adalah si cantik Sebastian Bach, ehem.

Pemilik nama asli Sebastian Philip Bierk ini merupakan frontman band hard rock Skid Row. Bagi penikmat musik rock tahun 80-90an pasti lah mengenal band yang satu ini. Beberapa lagunya sudah sangat mendunia seperti "18 and Life", "Youth Gone Wild", dan tentu saja "I Remember You".

Berdiri sejak tahun 1819 eeh itu mah nyonya Meneer, sejak tahun 1986, Skid Row langsung membuktikan kedigdayaannya. Album debut mereka yang berjudul sama dengan nama bandnya sukses di pasaran disusul dengan album selanjutnya yaitu Slave to the Grind (1991) dan Subhuman Race (1995) yang sedikit jeblok.

Sebastian Bach | Ilustrasi: blabbermouth
Sebastian Bach | Ilustrasi: blabbermouth

 

Namun kesuksesan dua album mereka tidak diiringi dengan kesuksesan hubungan pertemanan yang mereka bina. Vokalis asal Kanada itu kerap berselisih dengan banyak orang termasuk dengan bandnya sendiri. Dan puncaknya adalah ketika ia berbeda pendapat dengan Rachel Bolan saat mereka ditawari menjadi pembuka konser grup rock legendaris, Kiss. 

Bach ingin, Bolan tidak karena sang bassist menganggap bahwa nama Skid Row sudah terlalu besar untuk menjadi band pembuka. Si cantik pun akhirnya angkat kaki dari band yang membesarkannya lalu membentuk bandnya sendiri yaitu The Last Hard Man dan mengerjakan beberapa proyek solo termasuk menjadi produser di Broadway.

Lalu bagaimanakah nasib grup yang ditinggalkannya? Sang bassist Rachel Bolan, gitaris Scotti Hill, Dave "Snake" Sabo, serta drummer Rob Affuso pun bertransformasi menjadi Ozone Monday namun akhirnya mereka meneruskan perjuangan Skid Row dengan vokalis baru dan merilis dua album, Thickskin dan Revolutions per Minutes. Dan yang menjadi sangat ironis adalah mereka akhirnya menjadi band pembuka konser Kiss di tahun 2002 silam, haih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun