The Cranberries mengawali album ini dengam single pertama mereka berjudul "All Over Now". Nomor yang video musiknya dibuat secara animasi ini sedikitnya mengingatkan akan tragedi yang dialami sang vokalis satu tahun silam di sebuah hotel di kota London.
Nomor balad yang dramatis melanjutkan kisah selanjutnya di tembang "Lost" dengan balutan musik orkestra nan menyayat di akhir lagu. Band yang anggotanya kalem-kalem ini memang jagonya dalam membuat musik melow. Sedangkan "Wake Me When It's Over" berhias bebunyian bass yang tebal dengan lirik yang makjleb.
Fighting's not the answer
Fighting's not the cure
It's eating you like cancer
It's killing you for sureÂ
"Summer Song" adalah nomor upbeat yang kranci di album ini namun sedikit turun di nomor "Illusions". Â Akan halnya "Crazy Heart" memiliki beat-beat yang renyah.Â
"Catch Me If You Can" berhias detingan piano yang menawan. Sedangkan "The Pressure" dan "A Place I Know" adalah dua nomor yang memiliki intro yang memesona. Di nomor "Got It" terdapat line 'Uwahahah' yang bisa jadi akan menjadi line ikonik selanjutnya. Â Berhias strumming gitar yang lembut, "In The End" menyudahi semuanya baik album pun perjalanan karir The Cranberries.
Di satu sisi mungkin banyak yang menyayangkan keputusan anggota The Cranberries yang tersisa untuk mengakhiri semuanya, namun di sisi lain keputusan ini dianggap tepat karena bagaimana pun juga keberadaan sang frontwoman tidak bisa digantikan oleh siapapun, baik di hati rekan-rekannya juga di hati para penggemarnya.
Dolores O'Riordan adalah 'Koentji'.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H