Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pepaya dan Kontribusinya terhadap Dunia Kuliner Indonesia

2 Mei 2019   16:09 Diperbarui: 2 Mei 2019   17:09 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jangan menanam pohon pepaya di depan rumah, sial." begitu sabda Ko Agus, salah seorang teman kerja saya dulu. Ya, dalam ilmu fengshui, menanam pohon pepaya di depan rumah adalah sebuah pantangan karena kabarnya akan mendatangkan aura buruk seperti kemalasan, kebangkrutan, bahkan perpecahan keluarga. Waduh! 

Sebenarnya hal ini dapat diterawang secara logika loh. Pohon pepaya jika berbuah akan mendatangkan kampret alih-alih cebong, eh hihi, maksudnya mendatangkan kelelawar yang kotorannya tidak baik bagi kesehatan. Akarnya tunggangnya (radik primaria) disinyalir dapat merusak bangunan yang dekat dengannya sehingga rawan roboh, begitu kira-kira.

Tak hanya ilmu fengshui saja yang melarang menanam pohon pepaya di depan rumah, di daerah Purwakarta, ada sebuah mitos bahwa pohon pepaya yang bercokol di depan rumah biasanya menjadi tempat nangkringnya kuntilanak, hiiy. Eh tapi, semua itu tergantung kepercayaan masing-masing individu ding. Tapi yang pasti, tanaman yang berasal dari Meksiko bagian utara dan selatan itu memiliki buah yang rasanya enak sehingga disukai banyak orang dan juga burung.

Dulu saya hanya mengetahui satu jenis pepaya saja yaitu pepaya Bangkok karena ibu selalu bilang bahwa pepaya yang manis itu ya pepaya Bangkok. Kini tanaman pepaya yang bernama latin Carica Papaya L. itu memiliki banyak varietas seperti california/calina, solo, carisya, dan sukma.

Karena buah pepaya mengandung zat atioksidan dan vitamin C yang tinggi maka banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan diantaranya melancarkan pencernaan, melawan peradangan, menjaga kesehatan jantung serta membuat kulit tetap kencang.

Buah pepaya pun dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan misalnya manisan seperti sukade, bukan sunade ya, itu mah hokage wanita pertama di kampung halaman Naruto sana, heuheu. 

Selain itu dapat pula dijadikan sambal dan saos. Mamang-mamang bakso lah yang biasanya memakai saos yang megandung buah pepaya ini. Selain itu buah yang terkadang baunya tidak terlalu sedap ini dapat pula diolah menjadi sirup dan selai. 

Disamping buahnya, bagian tanaman pepaya lain memiliki kegunaan seperti daunnya yang dapat mengempukkan daging. Ya, getah daun pepaya mengandung enzim papain yang dapat memecah molekul protein dalam daging menjadi berukuran lebih kecil sehingga akan terasa lebih lunak ketika dimakan. Selain itu getah pepaya pun digunakan di bidang medis sebagai obat cacing, penghilang nyeri, pengurang sakit perut serta pengobatan untuk kulit terbakar.  

Selain buahnya, daun dan bunga pepaya dapat dijadikan olahan masakan yang dapat menggoyang lidah walaupun rasanya pahit. Namun sepahit-pahitnya daun atau bunga pepaya tetap masih kalah dengan pahitnya kehidupan, cie.

Rasa pahit daun pepaya yang berasal dari zat papain yang dikandungnya dapat dihilangkan dengan cara direbus dengan tanah lempung atau diminimalisir dengan merebusnya bersama dengan daun ketela pohon dan daun jambu batu. 

dokpri
dokpri
Resep Tumis Daun Pepaya
Bahan:
  • 1 ikat daun pepaya, rebus dengan dua ikat daun ketela pohon atau 10 lembar daun jambu batu, potong-potong
  • 6 butir bawang merah, iris
  • 4 siung bawang putih, iris
  • 2 buah cabai merah besar, iris serong
  • 2 sdm teri medan
  • Secukupnya kaldu bubuk
  • Secukupnya garam dan gula
  • Minyak goreng secukupnya

Cara membuat:
Panaskan minyak, tumis bawang merah dan putih sampai mewangi.

Masukkan teri medan, oseng hingga matang. Masukan cabai merah, aduk rata. Masukan daun pepaya rebus, aduk kembali. Taburi kaldu bubuk, garam, dan gula lalu aduk kembali. Boleh diberi air sedikit untuk melarutkan bumbu sambil diaduk. Angkat.

Selain daunnya, bunga pepaya pun dapat dijadikan olahan masakan yang endang punya. Bunga-bungaan ternyata bukan saja indah dilihat tapi juga lezat untuk disantap. Ya, mengkonsumsi bunga-bungaan bukan hanya monopoli tante Suzanna saja, yaa khan?

Bunga pepaya ini rasanya pahit bagai daunnya. Ada beberapa cara untuk meminimalisir kepahitannya diantaranya adalah dengan peremasan memakai garam atau direbus dengan campuran asam jawa.

Nah, cara terakhir inilah yang saya gunakan. Hasilnya memang masih agak sedikit pahit namun terkamuflse ketika telah bercampur dengan bumbu terutama bila memakai cabai yang banyak.

Selain enak, bunga pepaya pun mengandung khasiat untuk mengatasi sakit maag dan masalah pencernaan lainnya.

Dokpri
Dokpri
Resep Tumis Bunga Pepaya
Bahan:
  • 2 ikat bunga pepaya, potong dari batang, rebus dalam air yang bercampur asan jawa sampai empuk
  • 50 gr teri medan goreng
  • 3 siung bawang putih iris
  • 5 siung bawang merah iris
  • 10 buah cabai rawit domba iris tipis
  • 1 buah cabe merah iris
  • 1/2 sdt terasi bakar bubuk
  • 2 lembar daun jeruk purut
  • Gula, garam, kaldu bubuk bila suka
  • Minyak untuk menumis.

Cara membuatnya:
Tumis bumbu, masukan bunga pepaya, beri gula, garam, kaldu bubuk dan terasi, beri sedikit air, aduk. Masukan teri medan goreng, aduk rata. Angkat.

Bagaimana dengan buahnya, apakah dapat dijadikan olahan masakan teman makan nasi juga? Ya tentu saja tapi yang masih muda alias yang masih mentah.

Buah pepaya mentah selain dapat mengobati perpecahan tumit pun dapat mengobati busung eh perut lapar. Biasanya pepaya muda belia itu diolah berupa kari atau gulai. Namun buah pepaya yang masih unyu-unyu ini dapat pula dimasak dengan cara yang simple alias cukup ditumis saja.

Dokpri
Dokpri
Resep Tumis Pepaya Muda
Bahan:
  • 1 buah pepaya mengkal, kupas, potong korek api atau memakai serutan.
  • Secukupnya tempe, potong dadu, goreng
  • 50 gr teri medan
  • 6 butur bawang merah iris tipis
  • 3 siung bawang putuh, iris tipis
  • 5 buah cabai rawit domba, iris
  • 5 buah cabai rawit hijau, iris
  • 2 buah cabai keriting, iris
  • Secukupnya garam dan kaldu bubuk
  • Secukupnya gula merah (bila ingin lebih berwarna coklat ditambah dengan kecap)
  • Secukupnya air
  • Secukupnya minyak

Cara membuat:
Panaskan minyak, tumis bebawangan.hingga mewangi, masukan cabe-cabean tanpa terong-terongan yak ahaha. Masukkan teri medan, gongseng dengan jurus kucing kebelet makan.

Masukkan tempe dan pepaya, beri bumbu lainnya dan tuangi air, tutup. Masak hingga bumbu meresap dan air surut. Sesekali buka tutupnya dan aduk-aduk. Angkat dan sajikan.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun