Setelah parfum, jenis wewangian yang berada satu tingkat di bawahnya adalah Eau De Parfum (EDP). Konsentrasi minyak pengharum yang ada dalam EDP hanya sekitar 10 - 15% saja. Itulah yang menyebabkan EDP hanya dapat bertahan 4-6 jam saja setelah disemprotkan ke tubuh
Ada EDP ada pula EDT, ya EDT adalah kependekan dari Eau De Toilette. Jenis wewangian ini memiliki kadar alkohol yang tinggi dengan konsentrasi minyak pengharum di angka 8 - 10% saja. Harganya lebih terjangkau bila dibandingkan dengan dua wewangian diatasnya. Karena konsentrasi minyak pengharumnya rendah maka daya tahan aromanya pun rendah pula yaitu sekitar 3 sampai 4 jam saja.
Nah, jenis wewangian yang terakhir adalah Eau De Cologne (EDC). Wewangian ini memiliki konsentrasi minyak pengharum terendah yaitu sekitar 2 -- 4% dengan kadar alkohol yang tinggi.
Wangi EDC tidak tahan lama, oleh karena itu wewangian ini paling cepat habis karena itu setiap 3 jam harus disemprot ulang. Harga EDC paling murah dari tiga jenis wewangian lainnya.
Memakai wewangian tubuh adalah hal yang penting, apalagi ketika tengah berinteraksi dengan orang lain. Selain memilih wangi parfum yang sesuai dengan kepribadian, tentunya kita harus mengetahui cara memakai parfum yang tepat demi kelangsungan aroma parfum itu sendiri di tubuh kita, diantaranya :
- Semprotkan parfum tepat setelah mandi dan sebelum berpakaian, pemakaian dengan cara ini membuat aroma memancar keluar secara lembut dari pakaian.
- Peganglah botol parfum sedekat mungkin dengan kulit sehingga tidak boros. Jangan menyemprotkan parfum ke pakaian karena dapat meninggalkan noda. Apalagi menyemprotkannya ke seluruh ruangan, rugi bandar, heuheu.
- Semprotkan pada titik nadi, punggung tangan atau sedikit di bawah hidung pada siang hari karena dapat menyegarkan sekaligus membangkitkan semangat.
- Jangan menyemprotkan parfum secara berlebihan. Cukup tiga semprotan untuk Eau de Parfumed (EDP) dan tiga sampai lima semprotan untuk Eau de Toillete (EDT). Gunakan setiap hari dengan jumlah semprotan yang sama. Sesudah menggunakan minyak wangi yang sama untuk jangka waktu tertentu hidung kita jadi terbiasa dengan wangi tersebut dan tidak menangkapnya, ini mungkin membuat kita menyemprotkan minyak wangi terlalu banyak. Alih alih menjadi wangi malah menjadi eneg, ya kan? Apalagi bila yang dipakai adalah minyak nyong-nyong.
- Agar aroma parfum bertahan lama, gunakan produk wewangian secara berlapis. Mandi dengan sabun, lapisi kulit dengan lotion, bubuhi ketiak dengan deodorant atau bodyspay lalu genapkan dengan parfum favorit.
FYI, aroma tertentu seperti wewangian tubuh dapat membawa kita (kita? Saya aja kalik heuheu) bernostalgia, teringat masa lalu yang sendu mendayu.
Mengapa demikian? Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Cerebral Cortex disebutkan bahwa otak memiliki peran penting dalam hubungan antara bau dan nostalgia.
Hal ini terjadi di bagian otak yang bertanggung jawab untuk ingatan jangka panjang. Dan aroma wewangian tubuh biasanya adalah aroma yang paling banyak melemparkan ingatan seseorang kepada mantan eh masa lalu.
Jadi sila memilih jenis wewangian sesuai kebutuhan, pokoknya jangan sampai gara-gara tak wangi gebetan menjauhkan diri.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H