Pergi ke rumah bermangga dengan membawa kurungan atau sangkar burung adalah hal ketiga yang dapat kamu lakukan dalam rangka meminta mangga tetangga.  Katakan kepada tetangga kamu itu bahwa burung kamu yang suka bercicit-cuit itu lepas dari sangkarnya lalu terlihat tengah hang out dengan temannya diatas pohon mangga.  Mintalah ijin kepada tetangga kamu untuk  menaiki pohon mangga demi menyelamatkan sang burung dari pengaruh buruk dunia luar.
Setelah tetangga kamu bilang "Iyess", naik dan berlama-lamalah diatas pohon. Â Tiiduran dulu, dengerin lagu, medsos-an, Â sambil pura-pura pasang posisi untuk menangkap burung yang tak kasat mata itu. Â Lama-lama tetangga bosan merhatiin kamu yang sedang asyik mahsyuk diatas pohon.Â
Begitu tetangga kabur,  beraksilah dengan cepat,  penuhin sangkar burung yang kamu bawa tadi dengan mangga 5 kilo.  Sampai rumah telponlah pemilik mangga, bilang  tadi gak sempat pamitan soalnya kebelet dan bilang juga kalau ada beberapa buah mangga yang ngeyel ingin ikut serta.
Nah cara keempat adalah yang paling mudah dan jitu dalam hal meminta mangga kepada tetangga yaitu dengan alasan mengidam. Â Pasti tidak ada yang bakal menolak untuk memberi karena bakal dihantui oleh permintaan pertanggungjawaban bila bayi yang lahir nantinya akan ngeces terus.Â
 Bila sekiranya tidak ada yang mengidam di rumah kamu, ya cari aja sukarelawan, entah  di jalan, posyandu, pasar, bidan, rumah sakit pasti ada yang sedang hamil kan? Bila proposal kepada ibu hamil untuk berkolaborasi tersebut disetujui, hasilnya tinggal bagi dua, beres.
Bagi kamu-kamu yang gak suka tantangan, jangan dicoba cara-cara diatas ya, karena malah bisa bikin stress. Â Tapi buat kamu yang menyukai tantangan, cobalah. Di samping dapat melatih ketrampilan berbasa-basi juga dapat mempraktekan beberapa strategi yang belum dipastikan keberhasilannya, uhuks.
Satu hal, walaupun meminta lebih mengasyikan daripada membel(r)i namun bukankah tangan diatas lebih baik dari tangan yang dibawah? Â Ya kaaaaaan.
Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H