Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

The Cranberries Rilis Edisi Remaster Album "Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We?"

29 Oktober 2018   15:49 Diperbarui: 29 Oktober 2018   17:15 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : undiscovermusic

Kematian vokalis Cranberries, Dolores O'Riordan yang sangat tiba-tiba pada bulan Januari silam telah membuat semua penggemar band asal Limerick, Irlandia itu terluka.  

Ditengah rencana akan rilisnya remaster album pertama mereka yang berjudul  "Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We?" dalam rangka peringatan 25 tahun  album tersebut, sang frontwoman bersuara mezzo-sopran itu harus pergi untuk selamanya.  

Dilansir dari CNN, ibu dari Molly Leigh Burton, Taylor Baxter Burton, dan Dakota Rain Burton ini terindikasi meninggal karena tenggelam di bathtub dengan kadar alkohol yang melebihi ambang batas di dalam darahnya. 

Sepuluh bulan setelah kematian wanita kelahiran 6 September 1971 itu, remaster dari album  'Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We?' akhirnya rilis dan dapat dibeli serta diunduh pada tanggal 19 Oktober kemarin.   

Rilisan ulang album ini berisi 4 CD yang terdiri dari album asli dengan lagu-lagu yang belum pernah dirilis sebelumnya, berbagai rekaman radio, konser serta poster.

The Cranberries telah berdiri 3 tahun sebelum album debutan mereka rilis dengan nama The Cranberry Saw Us.  Saat itu posisi vokal masih diisi oleh Niall Quinn.  

Sepeninggal Quinn, tibalah Dolores.  Kehadiran Dolores memberikan berkah tersendiri kepada band yang telah menelurkan 7 album ini.

Betapa tidak, selain memiliki warna vokal yang unik, wanita bernama lengkap Dolores Mary Eileen O'Riordan ini memberi banyak kontribusi dalam hal penulisan lagu. Tahun 1993 album 'Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We?' pun memasuki pasar musik dunia. 

Dua single yang paling tenar dari band yang beranggotakan Dolores O'Riordan, Mike Hogan, Noel Hogan, dan Fergal Lawler ini adalah Dreams dan Linger. 

Dreams adalah salah satu nomor riang diantara lautan balada kesedihan.  Lagu yang berkisah tentang cinta yang dirasakan seseorang di kali pertama  ini dibawakan Dolores dengan pas, mengingat usianya kala itu baru menginjak angka 20.  

Nomor ini pun muncul dibeberapa film layar lebar seperti Mission: Impossible, You've Got Mail, Boys On The Side, The Next Karate Kid, Shot Through the Heart, dan The Baby-Sitters Club.

Namun Dreams yang memiliki beat-beat menghentak itu tak sendiri di album ini karena disana ada Sunday, Wanted, dan How. Saya sendiri menyukai nomor Still Can't yang berbau-bau  Morrisey.  

Selain Still Can't,  I Will Always adalah nomor favorit saya berikutnya, suara Dolores yang pelan diawal lagu dan sedikit menanjak di chorus memberi sentuhan manis tersendiri.

Akan halnya Linger, salah satu nomor yang melambungkan nama mereka ini  dapat bertahan di peringkat 8 dalam tangga lagu Billboard selama 24 minggu itu direkam pertama kali pada tahun 1990 di sebuah studio milik manager mereka.  

Linger merupakan satu dari empat lagu demo yang direkam dan didistribusikan di toko-toko kaset lokal sebelum akhirnya dilirik oleh perusahaan rekaman besar Island Records.  

Nomor ini menghiasi film yang diperankan Adam Sandler 'Click'. Selain Linger ada pula nomor berjudul Pretty yang terdengar cantik berhias vokal Dolores yang unik

Dua nomor pelan lainnya adalah Not Sorry  dan Waltzing Back mengharu biru album yang pada tahun 2002 di rilis ulang dengan judul 'Everybody Else Is Doing It, So Why Can't We? (The Complete Sessions 1991--1993)'.   

Put Me Down mengakhiri album yang ditangani oleh produser The Smith dan Blur, Stephen Street itu dengan sentuhan lalalala yang terkadang membuat bulu kuduk saya meremang ketika mendengarkannya. 

Sebuah lagu dengan liukan gitar nan menawan dapat dinikmati di nomor Them yang berada di disk kedua dari album remaster ini, selain Them,  Liar dan Reason pun menghiasi disk kedua ini.

Ilustrasi : undiscovermusic
Ilustrasi : undiscovermusic
Kini The Cranberries masih menyisakan tiga anggotanya. Satu pertanyaan yang muncul, aapakah ketiganya akan tetap bermain di bawah nama yang telah membesarkan mereka atau memilih untuk berhenti layaknya Nirvana ketika ditinggalkan Kurt Cobain untuk selamanya?

Entahlah, hanya Tuhan dan mereka yang tahu.

Sekian.

Referensi : Billboard, Nme, dan Wikipedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun