Menurunkan berat badan itu berat, aku tak akan kuat, biar kau saja! Â
Ya, ada beberapa orang yang memang sudah ditakdirkan untuk menjadi melar seperti karet gelang yang direndam minyak tanah ketika usia bertambah. Â Hal ini dapat disebabkan oleh faktor genetik ataupun gaya hidup yang tidak sehat. Â Dan saya adalah salah satu spesies yang jenisnya seperti itu. Â Betapa tidak, berat badan kok naik terus, sudah seperti tarif listrik saja. Â Lha kalau tarif listrik naik bisa nyinyir ke PLN atau pemerintah, kalau berat badan yang naik, mau nyinyir ke siapa? Pak RT? Â Talk to my hand, mungkin itu yang akan dikatakan beliau, heuheu. Â
Tapi ada kalanya gugusan lemak di tubuh saya itu berbaik hati dengan membubarkan diri walaupun sebagian kecilnya saja ketika bulan Ramadhan tiba.  Namun sekitar tiga atau empat bulan setelahnya  tanpa undangan, mereka pun mengadakan reuni kembali dengan riang gembira di dalam tubuh saya.  Kalau sudah begitu rasa kheki dan jengkel pun merasuki jiwa.  Tapi kalau dipikir-pikir buat apa kheki dan jengkel, lha wong sebab musababnya ada di diri saya sendiri kok.
Sebenarnya menurunkan berat badan itu mudah begitu kata seorang teman, Â kuncinya adalah disiplin dalam melakukan semua hal yang bersangkutan dengan usaha menurunkan berat badan. Â Selain berolahraga ada beberapa faktor pendukung yang dapat membantu penurunan berat badan.
Yang pertama adalah pilihlah makanan yang berserat. Â Perbanyak makan sayur-sayuran, lihatlah sapi dan kambing, makanan mereka berserat semua, gak ada yang terkena obesitas kan? Â Kecuali yang digelonggong itu mah lain acara (semoga para oknum pengelonggong hewan diberi kesadaran bahwa hal tersebut melanggar hak asasi para hewan). Â Nah, selain sehat, makanan berserat dapat membuat kita kenyang dalam waktu yang lama walau tak selama Cinta menantikan Rangga. Â Hal tersebut otomatis membuat mulut kita berhenti mengidamkan rupa-rupa makanan lainnya.
Selain memperbanyak serat, kurangi gula dan krim untuk kopi dan teh yang kita minum. Â Gula dan krim banyak mengandung kalori yang dapat membuat berat badan kita naik bila tidak dilibas dengan olahraga atau aktivitas yang setara dengan nilai kalori yang masuk dalam tubuh. Â Daripada mengkonsumsi kopi atau teh yang dibubuhi gula dan krim, lebih baik kita minum air putih saja. Minum dua gelas air putih sebelum makan malam dapat mencegah kita untuk makan banyak apalagi bila ditambah buah-buahan segar.
Hindari mengkonsumsi  minuman bersoda karena minuman jenis ini banyak mengandung kalori, apalagi sambil menonton televisi dan ditemani dengan bertoples-toples camilan.  Percayalah, cemal-cemil sambil menonton televisi itu tidak ada gunanya sama dengan begadang begitu kata Wak Haji Rhoma Irama.  Selain mulut terus komat-kamit seperti mbah dukun karena mengunyah, stok makanan kita pun akan cepat ludes karena ketika menonton televisi, kita cenderung tidak mau berhenti mengemil.  Selain itu jangan pula mengemil sebelum tidur, karena apa yang kita cemil akan menumpuk  tanpa perlawanan berarti dari tubuh kita yang tidak beraktivitas fisik karena menjelang tidur.
Usahakanlah untuk membeli makanan dengan ukuran kecil atau sekali makan saja, jangan membeli makanan dengan ukuran besar. Â Selain membuat kita akan terus-menerus makan sampai bungkusnya benar-benar kosong pun dapat menguras kantong. Â Bukankah lebih baik menguras bak mandi atau empang daripada menguras kantong?
Nah, bagi yang suka masak-memasak, hindarilah mencicipi masakan yang kita masak, apalagi bila mencicipinya semangkok penuh plus nasi, hihi. Selain itu mengganti wajan biasa dengan wajan yang memiliki lapisan anti lengket adalah hal yang disarankan, karena dengan menggunakan wajan dengan lapisan anti lengket atau Teflon, minyak goreng yang kita gunakan cenderung lebih sedikit.