Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Libas Tumit Pecah-pecah dengan Berbagai Bahan Alami

18 September 2018   18:01 Diperbarui: 18 September 2018   18:05 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Banjarmasin.post.

Seorang tetangga berkisah sambil wajahnya dilipat bagai kerajinan origami gagal jadi bahwa musim kemarau ini membawa petaka pada kedua belah tumitnya.  Dia pun mempertontonkan tumit kaki sebelah kanannya yang dekorasinya sudah melenceng dari aslinya.

"Pakai apa ya Neng?" Dia kembali mempertontonkan tumitnya, bagai atlet Taekwondo yang tengah memasang tendangan ap chagi, ciyaat.

"Pakai V***eline, Bu."  Saya menyahut sambil mengelak dari tendangan mautnya itu.

"Sudah Neng, habis dua biji  itu H*azeline, tapi tetep aja kayak gini."

"Vaseline Bu. H**eline mah buat wajah."

"Iya, H**eline, itu yang buat kaki."

Gubrak!

Saya pun permisi kebelakang untuk sekedar menonton cicak termihik-mihik di pojokan sambil berpikir apakah saya selama ini kurang update ya tentang hal-hal yang menyangkut kosmetika.

Ya, tumit kaki yang pecah-pecah adalah salah satu hal yang kerap menghampiri umat manusia di kala musim kemarau tiba selain susahnya mendapatkan air bersih karena eksistensi sumur gali dan sumur pompa dangkal telah dilibas oleh kedigdayaan sumur jet-pump atau submersible.  

Umat manusia mana yang suka dihampiri oleh keadaan ini, tidak ada sodara. Di samping menodai keindahan kaki nan seksi ala kaki Angelina Jolie pun memperlihatkan kepada dunia bahwa sang pemilik kaki tidak menjaga kesehatan pun kebersihan kakinya.  Aih makjleb, nulis-nulis sendiri, kesindir-kesindir sendiri, kalau sudah begini jadi ingat Wak Caca Handika, masak masak sendiri, makan makan sendiri, tarikkk Waaakk. 

Sebenarnya apa sih yang menyebabkan tumit kaki seseorang itu mengalami perpecahan eh pecah-pecah?  

Banyak hal yang dapat membuat tumit kaki indah sodara-sodara sekalian menjadi dipertanyakan keindahannya salah satunya adalah kurangnya asupan air ke dalam tubuh. Ya, karena cairan dalam tubuh tidak memenuhi kuota maka kulit pun melakukan demonstrasi dengan cara mengurangi kelembabannya. Alhasil di samping kulit mengalami kekeringan bagai waduk Jatigede, tumit kaki pun terkena pula imbasnya dengan merekahkan diri bagai tekstur singkong keju nan legit, aih. Untuk menghindari hal ini, disarankan untuk selalu memenuhi kebutuhan air harian.  Perbanyaklah minum air putih, ya minimal 8 gelas sehari.

Yang kedua adalah terlalu lama membiarkan kaki di tempat yang berair dengan lantai yang keras plus  tanpa memakai sandal karena takut mati gaya sudah di endorse oleh salah satu merk  alas kaki tanpa sol ternama "Nyekerman".

Perbuatan diatas dapat menyebabkan satu kompi kutu air menyerang kedaulatan tumit kita dengan mengadu domba ala taktik kompeni, devide et impera, pecahlah persaudaraaan kulit tumit kaki kita, hiks. Oleh karena itu, di mana pun berada hendaknya memakai alas kaki yang nyaman, jangan terlalu lama membiarkan kaki bersenang-senang di atas permukaan yang keras tanpa memakai alas. Bila pun ada kutu air yang mampir beranjang sana, segera usir dengan mengoleskan salep kulit yang sudah terpercaya di dunia perjamuran dan perkutuairan.

Akan halnya yang ketiga adalah seringnya memakai sepatu high heels. Sepatu berhak tinggi membuat tekanan dari berat badan ke kaki menjadi sangat besar. Nah, bila keseringan lama-lama kaki pun mengadakan pemberontakan dengan memekarkan tumitnya.  

Aha, sweet revenge, begitu mungkin kira-kira. High heels memanglah aduhai, selain dapat meningkatkan kadar percaya diri pun dapat memperbaiki postur tubuh, tapi berilah kesempatan kepada kaki untuk merasakan kenyamanan flat shoes.

Terakhir adalah karena faktor genetik atau keturunan misalnya memiliki gen kulit yang lebih kering, hormon tubuh dan kelenjar minyak. Kandungan kelenjar minyak yang minim dalam tubuh akan menyebabkan tumit kaki lebih mudah pecah-pecah, karena kulit kaki akan menjadi lebih lunak, sehingga saat memakai sepatu akan membuat kaki menjadi mudah pecah-pecah.  Kalau berkaitan dengan gen, hindarilah faktor pencetusnya.

Nah, bagi yang telah terlanjur bertumit pecah-pecah ada baiknya melakukan perawatan kaki dengan seheboh-hebohnya. Selain menggunakan pelembab kaki atau footcream buatan pabrik, kita pun dapat memanfaatkan bahan-bahan alami di sekeliling kita misalnya menggosok tumit dengan menggunakan batu apung. Ya, tidak hanya dapat membersihkan pantat wajan saja, batu apung pun berperan serta dalam membersihkan dan menghaluskan tumit kaki yang pecah-pecah.

Kelapa muda pun disinyalir dapat digunakan sebagai pembasmi pecah-pecah di tumit. Jadi ingat ya,bila sekiranya sedang jajan es klamud alias es kelapa muda, sisakan sedikit, lalu gosok dan tempelkan di tumit, diamkan selama 10 menit dan bilas.

Selain kelapa muda, buah papaya mengkal pun dapat digunakan untuk mengobati tumit yang pecah-pecah. Carilah papaya mengkal di rumah tetangga atau dimana saja yang penting halal. Potong-potong papaya mengkal tersebut agar getahnya keluar. Oleskan pada tumit yang pecah-pecah dan sebagian lagi dapat dijadikan bahan rujakan. Pecah-pecah hilang, perut kenyang, yeay.

Di samping beberapa diatas, masih banyak bahan-bahan disekeliling kita yang dapat digunakan sebagai pengobat  tumit pecah-pecah seperti minyak sayur, minyak zaitun, minyak wijen, dan lemon. Kita tinggal memilih yang mana yang sekiranya cocok.

Akhir kata, sama halnya dengan anggota tubuh yang lain, kaki pun berhak mendapatkan perhatian penuh agar terhindar dari tumit pecah-pecah yang dapat menganggu estetika kaki. Oleh karena itu, mulai sekarang, marilah kita menjaga dan merawat kaki kita dengan sebaik-baiknya.

Sekian.

Referensi  : dari berbagai sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun