Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Nuansa Angin Semilir dalam Album Baru Gorillaz "The Now Now"

13 September 2018   15:29 Diperbarui: 13 September 2018   22:58 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gorillaz (The Telegraph)

The Guinness Book of Records masih menempatkan Gorillaz sebagai band virtual tersukses sejagat raya hingga kini. Tak mengherankan karena dibalik band yang berdiri tahun 1998 ini ada nama besar Damon Albarn. Ya, Gorillaz didirikan oleh salah satu pentolan Blur itu bersama seorang kartunis yang dikenal dengan komik "Tank Girl"-nya, Jamie Hewlett. 

Gorillaz hadir secara virtual yaitu semacam keadaan simulasi dari bentuk nyatanya, semua personil yang terlibat bersembunyi dalam karakter animasi.

Mereka menggunakan teknologi hologram ketika mementaskan karya musiknya di panggung-panggung pertunjukan.  Gorillaz tidak sendiri, ada banyak band-band sejenis yang sempat meramaikan khasanah musik dunia seperti Mystik Spiral, Beck, Eskimo,dan Dethlock. Alvin, Simon, dan Theodore  yang tergabung dalam  Alvin and the Chipmunks digadang-gadang sebagai  band virtual pertama yang muncul pada tahun 1958 silam. 

Saya mengenal Gorillaz ketika video klip mereka yang berjudul "Clint Eastwood" sliweran di layar kaca dalam beberapa program MTV. Tadinya saya berpikir bila Gorillaz itu adalah Blur yang bertransformasi dan video klipnya yang berupa animasi itu ya hanya sekedar bentuk lain dari sebuah video klip.

Namun nyatanya Gorillaz bukanlah seperti yang saya pikirkan. Band yang berasal dari Essex itu ternyata merupakan sesuatu yang lain. Ya, di balik Gorillaz tidak ada Graham Coxon, Alex James, pun David Rowntree namun hanya ada Damon Albarn seorang, pria yang kini genap 50 tahun itu merupakan kontributor tetap band yang tahun lalu dinobatkan sebagai band terbaik versi Brit award sedangkan musisi pengisi instrumen lainnya kerap berganti-ganti.

Gorillaz beranggotakan 4 personil yang memiliki karakter khas masing-masing.  Vokalisnya bernama  2D yang bernama asli Stuart Tusspot, ia memiliki aksen cockney yang kental, memiliki rambut biru dengan dua gigi depannya yang telah tanggal karena aksi heroik Murdoc ketika mendemonstrasikan sebuah alat musik di toko musik dimana mereka pertama kali bertemu.

Akan halnya Murdoc Nicalls adalah pemain bass mereka ia merupakan salah satu pelopor berdirinya band bergenre elektronik dan hip hop ini.

Posisi Murdoc kini tengah diisi oleh Ace D. Copular, yaitu salah satu anggota The Powerpuff Girls karena sang bassist tengah berada di balik jeruji besi. Gitaris Gorillaz adalah Noodle, ia merupakan gadis berdarah Jepang yang ditemukan di kotak FedeX, lihai dalam beladiri karate, dan bermain katana.

Awalnya Noodle digambarkan sebagai gadis berusia 10 tahun, namun tak lama kemudian, Hewlett menggambarnya sebagai gadis berusia 13 tahun, dia tumbuh, begitu ucapnya. Dan yang terakhir adalah Russel Hobbs yang menempati posisi drummer. Ia adalah pria berkulit hitam yang memiliki latar belakang rapping yang dirasuki arwah teman-temannya yang sudah meninggal dengan ciri khas matanya yang putih seluruhnya.

Nah, bila dibalik karakter 2D ada Damon Albarn, maka tiga karakter lainnya diisi oleh beberapa musisi yang kerap berganti-ganti. Junior Dan, bassist asal Jamaika, Morgan Nicholls bassist The Senseless Things, dan Paul Simonon personil band punk rock ternama The Clash adalah para pembetot senar gitar bass yang mengisi karakter Murdoc.

Sedangkan gitaris Jamiroquai, Simon Katz serta gitaris The Verve, Simon Tong adalah dua sosok yang pernah berada di balik permainan gitar Noodle yang aduhai. Akan halnya sang drummer, Russel diisi oleh Cass Browne, pentolan band bernama Delakota setelah sebelumnya merupakan personil The Psychotics dan The Senseless Things.

Damon Albarn. Ilustrasi : DJbooth
Damon Albarn. Ilustrasi : DJbooth
Selama 20 tahun rentang karir mereka, Gorillaz telah merilis 6 album studio. Di setiap album tersebut selalu ada nomor-nomor yang menampilkan musisi bintang tamu seperti Del The Funkee Homosapien, Shaun Ryder, Boby Womack, Lou Reed, Neneh Cherry, Dennis Hopper, sampai musisi jazz legendaris, George Benson.

Andromedha, Clint Eastwood, Feel Good inc, On Melancholy Hill, Plastic Beach, Rock the House, Stylo, dan Dare adalah beberapa lagu yang membuat Gorillaz menjadi salah satu band yang diperhitungkan di percaturan musik dunia. 

Setelah merilis album bertajuk Gorillaz, Demon Days, Plastic Beach, The Fall, dan Humanz, tahun 2018 ini band yang musiknya cukup kental dengan aroma hip hop ini meluncurkan sebuah album baru bertajuk "The Now Now".

Bila album mereka yang rilis satu tahun lalu "Humanz" bergejolak bagai badai, maka "The Now Now" bagai angin semilir yang berhembus sepoi-sepoi.

Walaupun saya menyukai warna suara Albarn yang malas-malasan itu, namun tetap saja agak gimana gitu dengan nomor-nomor yang terdengar malas di album ini. Ya, ada sedikit aroma kebosanan yang saya rasakan di beberapa lagu seperti di nomor Idaho, Fire Flies, dan One Percent. Lake Zurich adalah nomor instrumental yang ringan sedangkan Tranz memiliki beat-beat sederhana berbumbu rasa damai.

Akan halnya Souk Eye memberi ruang kepada Albarn untuk menuangkan suaranya yang penuh dengan kerinduan diantara barisan kalimat yang tertutur rapi. Sedangkan Kansas dan Sorcererz terdengar sedikit mirip satu sama lain.

Dalam nomor Hollywood, Jamie Principle dan Snoop Dog cukup menghibur dengan gaya rapping yang tidak terburu-buru diantara beat-beat pendek. Akan halnya single andalan mereka yaitu Humility berhias permainan gitar dengan riff-riff funky dan suara musisisi jazz legendaris, George Benson. Nomor sederhana yang memiliki pesonanya tersendiri.

Muatan "The Now Now" ditulis hanya dalam rentang waktu satu bulan saat Albarn tengah dalam perjalanan tur di Amerika Utara, mungin itulah yang membuat album ini tidak terlalu 'Jdaaar' karena singkatnya waktu pembuatan. Banyak yang berpendapat bahwa album ke-6 Gorillaz ini adalah album yang tidak memiliki masa depan dengan dominasi rasa letih dari seorang Damon Albarn. Namun apapun itu, "The Now Now" tetaplah berhembus bak angin semilir yang setidaknya memberi keterlenaan apalagi bila didengarkan sambil ongkang-ongkang kaki di tepi pantai atau di empang milik Pak Haji.

Sekian.

Referensi :  Billboard, ConsequenceofSounds, NME, Pitchfork, Thump, TheGuardian, Wikipedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun