Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Katakan Cinta dengan Es Krim Campina

31 Agustus 2018   13:53 Diperbarui: 31 Agustus 2018   14:08 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Deskgram Campina-Parung

Kala saya kecil, kudapan bernama es krim adalah salah satu bentuk makanan yang statusnya berada di level 'wah-mewah'. Betapa tidak, kala itu harga es krim tidak terjangkau oleh kantong kecil saya yang terus-terusan bolong,  hal ini dapat diibaratkan seperti anak balita yang ingin ber-slamdunk-ria di ring basketnya Kak Denny Sumargo, nombok dong, nombok  dong tinggi badannya haha. 

 Sebagai anak dari seorang pegawai negeri biasa, saya beserta dua kakak saya diberi uang jajan yang jumlahnya tidak besar. Selain untuk membeli makanan kecil pengganjal perut lapar di sekolah, uang jajan kami setiap harinya harus disisihkan untuk dicemplungkan ke celengan tanah liat yang telah menanti dengan setia di rumah untuk kemudian di pecahkan menjelang hari lebaran. Alhasil, kami hanya dapat membeli makanan yang harganya tidak lebih dari uang jajan yang telah di potong demi seperangkat pakaian lebaran.

Nah, jajanan bernama es krim itu dulu hanya tersedia di satu-satunya toko yang letaknya tak begitu jauh dari rumah. Setiap saya di ajak ibu ke toko tersebut untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari, mata saya pun tak mau berpaling dari freezer berbentuk kotak besar berwarna putih itu tentunya sambil menelan ludah berkali-kali. 

Walaupun koleksi ludah saya sudah satu ember penuh, ibu tetap bergeming ketika saya menjawil tangannya minta dibelikan es krim. Penolakan beliau selalu dipersenjatai dengan seonggok granat eh kalimat "Jangan, nanti kamu kena batuk pilek". Padahal mah gak ada bajetnya aja kalik hehe.

Ya, banyak orang tua yang enggan membelikan anaknya es krim dengan alasan olahan makanan berbahan dasar susu ini dapat menyebabkan sang anak terserang batuk dan pilek. Namun nyatanya, es krim malah baik dikonsumsi oleh seseorang yang tengah menderita dua penyakit yang disebabkan oleh virus ini.

James Steckelberg, MD, konsultan di divisi penyakit menular dan profesor kedokteran di Mayo Medical School Rochester, Minnesota malah menganjurkan seseorang yang tengah diserang batuk dan pilek untuk mengkonsumsi olahan makanan berbahan dasar susu seperti es krim atau puding karena dapat menenangkan sakit pada tenggorokan dan memberikan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh saat seseorang tidak nafsu makan. Selain itu es krim dapat pula menjadi tameng untuk masalah dehidrasi saat batuk pilek menyerang.

Setelah masa kanak-kanak pergi dan tak akan kembali, tibalah masa remaja yang dipenuhi dengan kisah romansa yang penuh dengan huru-hara. Di era inilah es krim memiliki kisahnya tersendiri.

Saat itu, zaman kuda masih hobi meringkik, di suatu siang yang terik, seorang teman beda jurusan yang beraninya hanya kirim-kirim salam, laos, jahe, kunyit dan kencur secara berantai dari teman satu ke teman lainnya tiba-tiba muncul dengan sebatang es krim berbentuk hati di tangannya. 

Lalu bagaikan acara penggutingan pita, maka dia pun berpidato singkat yang intinya bahwa bunga dan coklat sudah biasa, oleh karena itu sebagai penganut aliran 'tak biasa' dia memilih es krim untuk menggenapkan salam-salamannya yang tentu saja bukan salam tempel, kan bukan lebaranan. 

Sambil cengengesan ia pun bersabda, "Aku harap hatimu meleleh seiring dengan melelehnya es krim ini".  Hmm manis sekali, semanis perpaduan rasa coklat, strawberry, dan vanila di sebatang es krim yang sudah habis saya gasak setengahnya.  .

Es krim berbentuk hati yang teman saya berikan dulu itu adalah varian es krim milik Campina yang bernama Heart. Dari sinilah cikal-bakal saya menggemari es krim yang telah ada sejak tahun 70-an itu.

Sebagai perusahaan es krim yang produknya telah menyebar di seantero bumi Indonesia, Campina telah memberikan pengalaman terbaik dalam menyantap es krim dengan berbagai varian rasanya.  Salah satu produk favorit saya adalah duo keren sepanjang masa Hula Hula tape ketan hitam dan kacang hijau. Dua produk ini menunjukkan bahwa Campina berani mengangkat cita rasa asli Indonesia yang tak kalah dengan berbagai rasa mainstream seperti coklat, vanila, dan berbagai rasa buah lainnya.  

Bila Hula Hula tape ketan memadukan rasa khas tape ketan hitam dengan santan asli maka Hula Hula kacang hijau mengkolaborasikan legitnya kacang hijau dengan santan asli yang gurih-gurih sedap.  Dua varian rasa ini selanjutnya ditutup oleh lapisan coklat yang memberi sentuhan 'krek' ketika digigit. Amboi, nikmatnya.   

Ilustrasi : Dokpri
Ilustrasi : Dokpri
Selain tape ketan hitam dan kacang hijau, Hula Hula pun hadir dalam varian rasa durian, kacang merah, dan yang paling bontot adalah rasa pisang coklat.  Nah, bila tidak puas menikmati Hula Hula versi stik yang memang ukurannya mini  maka tak ada salahnya untuk menikmati Hula Hula kemasan literan  atau yang kerap disebut dengan take home pack dengan cita rasa asli Indonesia lainnya berupa kopyor,  durian, dan kolaborasi rasa dari kacang hijau serta tape ketan hitam. Dijamin puas deh, gak percaya? Makanya harus coba.  

Oh iya, durian dan Kopyor pun tersedia dalam bentuk cup kecil.

Keistimewaan es krim Campina ini tidak hanya dari bahan alami dan berkualitas baik yang mereka gunakan namun juga varian rasa, bentuk serta kemasaannya yang selalu up to date.  

Biasanya saya menikmati produk es krim yang perusahaannya berdiri pada tahun 1972 ini sesuai dengan suasana hati. Bila sedang rindu dengan karakter animasi saya pun langsung melesat ke toko depan rumah dan mulai memilih sasaran,  apakah Sponge Bob yang periang, Patrick yang nafsu makannya besar, Spiderman yang lincah gantung sana-sini dengan jaring-jaringnya, Teenage Mutant Ninja Turtles, empat pahlawan bernama seniman renaisans yang pemberani namun komedi, atau Avatar Aang, sang penguasa empat elemen yang baik hati.  

Sebenarnya Campina bertema karakter animasi ini diperuntukan bagi anak-anak, namun ternyata inovasi ini tidak hanya menggaet konsumen anak-anak namun range usia di atasnya termasuk emak-emak seperti saya, heuheu.

Lain halnya bila tengah merasa bahagia, saya pun berbagi kebahagiaan dengan si Happy Cow, bukan dengan sapinya milik Uncle Muthu ya.  Dan ketika mentari tengah terik-teriknya, Fantasy adalah target yang saya buru.  

Dengan tiga rasa buah asli yang segar yaitu apel, jeruk, dan strawberry, Fantasy mampu mengademkan rasa gerah karena panasnya pancaran sinar matahari.  

Nah, lain halnya bila kocek tengah menipis Campina Petit anggur menjadi pilihan utama selain Blue Jack Didi tentu saja.  Bila sedang ingin mengenang masa lalu, Heart selalu menjadi nomor satu. Kalau sedang kangen berat dengan paduan coklat kacang, saya pilih Tropicana untuk meluapkan kerinduan. 

Bagaimana dengan Concerto?  Biasanya saya menikmati Concerto bila hati dan dompet sama-sama  tengah bersuka-ria.  Dengan banyak varian rasa, Concerto tampil ciamik dengan muatan rasa yang dahsyat untuk memenuhi selera para penikmat es krim usia remaja sampai dewasa.

Beberapa hari lalu, saya sempat menikmati Big Time Bola dengan rasa coklat dan vanilanya yang tebal.  Sambil menikmati es krim berbentuk bulat ini, pikiran saya pun melayang kepada Alessandro Del Piero, Ruud Gullit, dan Marco Van Basten wahaha jadul. Selain es krim personal, saya dan keluarga pun kerap menikmati es krim Campina versi literan dan Neopolitan --lah yang menjadi pilihan.  Dengan varian rasa yang disukai oleh seluruh anggota keluarga, kehadiran Neopolitan pun menjadi perekat cinta kasih diantara kami sekeluarga.

Ada sebagian orang yang anti menyantap es krim dengan alasan takut gemuk, faktanya kenaikan berat badan dapat terjadi karena asupan energi yang masuk lebih banyak daripada energi yang keluar. 

Mengonsumsi es krim memang bisa menyebabkan kenaikan berat badan bila melebihi porsi kebutuhan harian namun bila kita mengkonsumsinya dengan porsi yang tepat, es krim dapat menjadi sumber protein yang sangat baik. 

Dan ternyata perusahaan yang satu tahun lalu menjalani debutnya di lantai Bursa Efek Indonesia ini  tanggap dengan rasa takut gemuk yang melanda sebagian orang dalam hal mengkonsumsi es krim dengan meluncurkan produk bernama LuVe Litee.  

Produk yang memiliki varian rasa Raspberry,Chocolate, dan  Vanilla Chocolate Brownie ini adalah produk es krim rendah kalori dengan bahan dasar susu kedelai.  Selain rendah kalori, LuVe Litee pun diciptakan khusus bagi para vegan/vegitarian dan lactose intolerant.  Inovasi hebat lainnya dari Campina adalah beberapa bentuk Ice Cream Cake yang penampilannya  bikin ngiler sengiler-ngilernya.

Ilustrasi : Deskgram Campina-Yogyakarta
Ilustrasi : Deskgram Campina-Yogyakarta
 Dengan semua kebaikan yang Campina berikan untuk para pelanggannya,  perusahaan yang bermarkas di Jalan Berbek Industri I No. 4 Surabaya ini layak menyandang gelar produsen es krim terbaik di negeri ini.  

Campina selalu menciptakan inovasi-inovasi baru diiringi dengan penggunaan bahan-bahan alami bermutu tinggi disertai balutan rasa cinta demi kepuasan para konsumen tercintanya.   Maka tak salah kiranya bagi umat manusia yang mengaku mencintai es krim untuk kenal lebih dekat dengan Campina, es krim legendaris Indonesia ini.  Bukankah tak kenal maka tak sayang?  

Bagi saya, hingga kini es krim Campina selalu menempati ruang di hati bersatu-padu bersama untaian indah kisah-kisah epik penuh cinta yang mengiringinya. 

Sekian.

Referensi  : TheAsianParents, Lagizi, CampinaIceCreamStore, Sindonews, dan Wikipedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun