Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yakin Mau Ditato?

4 Agustus 2018   16:50 Diperbarui: 4 Agustus 2018   17:03 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lengan Beiber yang berhias wajah Selena Gomez/kapanlagi

Namun berbeda dengan zaman sekarang, semua stigma negatif yang menempel pada tato luntur sudah. Para selebritas dunia diakui sebagai pelopor kembali naiknya  seni rajah tubuh ke permukaan.  Dari sinilah tato kembali populer sebagai sebuah karya seni yang ekspresif dan semua orang dengan sukaria dapat mengabadikan gambar atau tulisan yang mereka sukai di sekujur tubuh mereka.

Cara pembuatan tato sendiri ada dua macam yaitu tradisional dan modern. Pembuatan tato tradisional menggunakan teknik hand tapping dengan menggunakan dua alat yaitu batang kayu yang ujungnya berjarum dan batang kayu lain sebagai pemukul.  Sedangkan pembuatan tato secara modern dilakukan dengan mesin tato yang memiliki kumparan elektromagnetik sehingga membuat jarum turun naik, sementara tinta meresap ke corak tato yang sedang dibuat.  

Berdasarkan jenisnya tato ada dua macam yaitu permanen dan temporer.   Tato jenis temporer ini dibuat dengan mengaplikasikan teknik airbrush atau dengan menempelkan stiker khusus .  Di Bandung, Kent Tattoo milik Yusepthia S. Soewardy adalah tempat paling hits yang dapat dikunjungi dalam urusan rajah-merajah tubuh.

Sama dengan semua hal di dunia ini, tato pun memiliki kebaikan den keburukan tersendiri dilihat dari sisi kesehatan.  Pada tahun 2012 lalu sebuah penelitian yang dilakukan di Denmark menyebutkan bahwa dari beberapa sampel tinta tato yang diteliti ternyata mengandung zat karsinogen penyebab kanker.  Food and Drug Administration (FDA) pun menyatakan bahwa pigmen tinta tato ternyata memiliki jenis yang sama dengan bahan pembuatan tinta cat mobil dan tinta printer.  

Hal buruk lainnya adalah orang yang di tato dapat terkena resiko infeksi, hal ini biasanya bersangkutan dengan alat-alat tato yang tidak steril.  Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan oleh proses tato yang tidak steril adalah hepatitis, TBC, lepra, sifilis, sampai infeksi HIV AIDS.

Bagaimana dengan kebaikannya?  Berdasarkan penelitian di University of Alabama diungkapkan bahwa tato dapat meningkatkan sistem imun tubuh dengan cepat. Ketika di tato tubuh manusia merespon dengan menekan imun tubuh, namun hal itu terjadi hanya ketika jarum tato menyentuh tubuh, lama kelamaan tubuh manusia akan beradaptasi yang membuat sistem imun menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Tato adalah sebuah keindahan yang diciptakan sebagai pengejawantahan ekspresi seni , namun apapun itu harus tetap memperhatikan semua hal yang mengiringinya termasuk proses pembuatan dan baik buruknya di masa datang, jangan sampai seperti Dik Justin yang kabarnya berusaha dengan segala cara untuk menutupi lengannya yang bergambar wajah bekas mantan.  Lha, kenapa gak di laser aja tho Dik, atau masih belum move on?

Sekian.

Referensi : brillio, cakaja, historia, kompas, dan wikipedia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun