Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyikapi Naiknya Harga Telur Ayam

23 Juli 2018   17:06 Diperbarui: 24 Juli 2018   08:00 1570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai emak-emak penggiat urusan masak-memasak, sudah seharusnya dapat bersiasat dengan sekreatif mungkin dalam urusan telur yang harganya sedang mahal-mahalnya. Misalnya nih dengan membeli telur yang ukurannya kecil-kecil, yang biasanya satu kilogram mendapat 16 butir, carilah yang bisa dapat 20-24 butir atau syukur-syukur bisa 50 butir hihi. 

Walau kecil-kecil namun bila di buat balado atau dibacem masih bisa dalam bentuk bulatan bukan kubus, prisma atau limas dan semua anggota keluarga kebagian. Biasanya di mini market atau supermarket kita lebih leluasa memilih telur mana yang kita pinang.

Mengganti konsumsi telur ayam dengan jenis telur lainnya seperti telur puyuh, bebek, buaya, arapaima, anakonda atau telur cicak, yang terakhir ini pasti dapat banyak. Bila gatal ingin membuat kue dan cake, pakailah resep-resep yang no egg jangan hanya mengembangbiakan resep no bake, no sugar, no flour atau no-no lainnya.

Akhirul kata marilah tetap berpikir positif bahwa dibalik naiknya harga telur kita dapat melatih rasa empati plus menghadapi hidup dengan sekreatif mungkin, uhuks.

Ingat, badai pasti berlalu, semangat ya.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun