6. The Whiplash yaitu mengayunkan kepala keatas dan kebawah dengan kekuatan penuh.
Pada dasarnya semua gerakan headbanging diatas dapat menimbulkan resiko buruk dari sakit kepala ringan, cedera otot, trauma otak, sampai stroke. Namun hal ini sebenarya dapat disiasati agar para penikmat musik keras terhindar dari berbagai cedera ketika menikmati musik kegemarannya.
Nicole Dinn, seorang pelatih kekuatan menyatakan bahwasannya seseorang dapat terhindar dari cedera otot ketika headbang dengan melakukan latihan stabilisasi leher serta latihan untuk mengaktifkan rantai posterior dengan angkat beban. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keselarasan tulang belakang serta memobilitas pinggul dan pergelangan kaki.
Selain itu, bagi para headbanger, sebelum menonton konser musik keras dianjurkan untuk melakukan pemanasan dahulu misalnya dengan berlatih menggunakan alat bantu berupa foam roller ataupun lacrose ball.
Karena headbanging adalah sebuah bentuk kenikmatan saat mendengarkan ataupun membawakan musik keras maka selain menempuh berbagai latihan diatas, hendaknya para headbanger selalu melakukan gerakan secara seimbang dan tak berlebihan, karena sesungguhnya sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik.
Menikmati musik dengan berbagai gaya boleh saja asalkan tetap menjaga keselamatan, baik diri sendiri maupun orang sekitar.
Mulailah ber-headbang dengan baik, benar dan aman.
---
Sekian.
Referensi : metal injection, relentless beast, smarapura metalheads dan the guardian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H