Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (26)

26 Agustus 2017   13:44 Diperbarui: 18 Maret 2024   03:53 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : hope4womanmag

"Mau warna hitam juga?" Lea mulai kesal.

Rein menyeringai.

"Ya sudah, ini aja coklat, tipis doang biar bibir kamu yang hitam ala pecandu rokok itu gak kelihatan." Lea mulai sarkastis.

"Huah, sirik!"

"Bukan sirik, mau di bikin cantik malah ngatain sirik," tandas Lea.

"Nah, sempurna, see? You look beautiful, Shia bakal terkaget-kaget."  Lea mencubit pipi Rein.

"Makanya jangan, nanti dia kena serangan jantung." Rein cemberut.

Rein kembali menatap wajahnya, ia seakan tak percaya, wajah yang ada di cermin itu adalah wajah miliknya. 

Lea memang penata rias yang handal. Ibunya adalah pemilik salon yang cukup terkenal di daerahnya.  Tidaklah heran bakat dalam hal rias merias menurun ke anak perempuan satu-satunya.

"Nih sepatunya."

"Tinggi banget hak nya, ogah ah, ntar gak bisa jalan lagi, belum lecet, betis pegel."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun