"Aku ke kosan Mayang aja." Rein beranjak dari duduknya.
"Mayang mana punya dress, nurut aja deh, cepetan, nanti telat." Lea menunjuk jam dinding Mickey Mouse di kamarnya dengan kuas bedak besarnya.
Rein mengerutkan dahi, menimbang-nimbang sambil membolak-balik dress berwarna lembut itu.
"Mmmh, well oke, tapi inget jangan ngetawain ya."
"GR, siapa juga yang bakal ngetawain kamu. Kamu itu bakal cantik pakai baju ini." Lea ngoceh panjang lebar.
"Tapi kan ini yukensi, Ya, nanti nasib ketek aku gimana?" Rein memonyongkan bibirnya.
"Haduuh protes melulu nih anak, pakai ini luarnya." Lea mengacungkan sebentuk cardigan berwarna putih dengan model rajutan yang sederhana tapi indah.
Rein kini kembali menekuri pantulan wajahnya di cermin sementara Lea sudah bersiap dengan senjata pamungkasnya, sebuah lipstik berwarna pink.
"Haih, aku gak mau pakai  itu!" Rein terlonjak dari duduknya.
"Sssttt diem, tipis kok, biar mecing sama bajunya."
"Ogah." Rein menghindar dari serbuan tangan Lea yang mulai membabi buta.