Rein dan Jed kini menyusuri jalanan yang mulai sepi, diantara desir angin malam yang menggoyang goyangkan dahan dahan pohon besar yang berdiri tegak di antara mereka. Â Lampu jalanan yang temaram menemani perjalanan mereka saat itu.
"Dingin ya." Jed melipat dua tangannya di dada.
"Ah ini mah gak ada apa apanya atuh di banding Pangalengan."
"Hmm, iyalah yang sudah makan asam garam dua minggu di Pangalengan ala militer."
Rein mengambil jaket denim hijau MGee dari tas gendongnya dan segera menyerahkannya kepada Jed.
"Nih pakai." perintah Rein.
"Serius?"
"Serius kuadrat."
"Kamu gak dingin?"
"Kalau aku kasiin ke kamu berarti aku gak kedinginan." Rein menarik kerah kemeja flanel nya yang melapisi T Shirt hitamnya. Â Jed melirik Rein dan tersenyum.
"Tuh angkot, yuk naik," ajak Jed.