Dengar seluruh angkasa raya memuji...
"Pantas saja salah, sering melamun rupanya. Lihat ini." Kak Nuno menyodorkan buku tanda tangan para senior.
Aku melihat tanda-tangan dan nama yang tertera di sana. Tidak ada yang salah.
Lalu dia menunjuk huruf-huruf yang membentuk kata Nuno di bawah tanda-tangannya yang serumit benang kusut.
"Siapa Nuno?" Dia membelalak, namun tidak menghilangkan semua pesonanya.
"Kan... Ka ..."
"Kamu juara lomba mengarang tujuh belasan ya?"
Aku menggeleng."Juara lomba makan kerupuk kak."
Mendengar jawaban ku, kak Nuno balik kanan namun tak pakai bubar jalan. Tak berapa lama, dia balik kanan lagi sambil istirahat ditempat.
"Dengar baik-baik ya, namaku April bukan Nuno."
Mendadak aku tersadar. Ya ampun, aku  malu sekali, mengapa aku semena-mena menulis nama itu. Tak fokus gara-gara rambut.