Film komedi adalah salah satu genre film yang terkadang dapat membantu saya untuk melepas penat dengan berhahahihi sejenak. Sayangnya film komedi buatan Hollywood itu terkadang ada unsur jijik jijik nya. Nah, salah satu film drama komedi bebas jijik adalah film milik Jon Favreau yang berjudul Chef.
Bila mendengar kata chef pasti pikiran ini langsung menuju ke kegiatan masak-memasak. Yap, tak salah lagi karena chef adalah sebutan untuk seseorang yang bergelut di dunia masak-memasak. Sebutan chef sendiri berasal dari negerinya Napoleon Bonaparte yaitu dari kata Chef de Cuisine yang berarti seseorang yang mengepalai dapur. Menjadi seorang chef tak hanya harus kreatif menciptakan berbagai hidangan namun juga harus cekatan dalam menentukan menu, mengkreasikan masakan, memilih bahan-bahan, persiapan memasak, hingga bertanggung jawab atas hasil akhir masakan dengan standar yang tinggi.
Kembali ke film Chef, saya sangat menyukai opening scene film yang juga di bintangi banyak aktor aktris Holywood ternama seperti SofÃa Vergara, John Leguizamo, Scarlett Johansson, Oliver Platt, Bobby Cannavale, Dustin Hoffman, dan si Iron man, Robert Downey, Jr itu berupa persiapan memulai aktivitas masak-memasak yang salah satunya adalah mempersiapkan seperangkat pisau. Pisau ya, bukan seperangkat senjata seperti yang ada di dapur nya Bruce Willis di sekuel film G.I. Joe hehe. Bagaimana pun seorang Chef tanpa seperangkat pisau itu bagaikan harimau yang kehilangan taringnya.
Mungkin bagi kebanyakan orang melihat seperangkat pisau dapur nan mengkilat itu akan terasa biasa saja, namun bagi saya tidak. Hal itu berawal dari sebuah pemandangan tak biasa di salah satu supermarket ketika saya masih kuliah dulu. Ya, mata saya terbuai dengan pisau yang nangkring di lengan baju seorang mahasiswa Enhaii yang tengah berbelanja dengan seragam lengkapnya.
Itu adalah pemandangan yang keren sekali secara tahun 90 an belum banyak acara televisi yang mengedepankan tentang masak-memasak dengan host seorang chef. Ya paling banter  Wok with Yan, tapi kan itu buatan luar yang mana rasanya kurang menyentuh hati yang terdalam.
Jaman ibu saya dulu, pisau yang tersedia di dapur itu jumlahnya hanya lah satu sampai dua buah saja dengan ukuran yang hampir sama. Bentuk nya seperti pisau Chef namun berukuran kecil. Bilahnya ada yang tebal ada juga yang tipis. Makin tipis bilah pisau maka makin tipis pula irisan yang dapat di buat. Pisau pisau itu biasanya di beli di pasar dengan harga yang sangat terjangkau. Pisau jenis itu cepat tumpulnya sehingga harus menyediakan batu asahan untuk menajamkannya kembali.
Sebelum saya sering terjun ke dapur, saya tak pernah terpikirkan untuk memiliki pisau dengan berbagai bentuk dan ukuran itu, terpesona sih iya. Saya pikir, pisau seperti itu hanya cocok di gunakan oleh seorang chef profesional. Terlalu gaya lah bila seorang ibu rumah tangga yang masakannya itu itu saja memiliki seperangkat alat perang nan elegan itu.
Namun seiring dengan tumbuhnya hobi masak-memasak maka pisau dapur saya yang satu-satunya itu pun sudah tidak dapat mengakomodasi kegiatan saya. Disamping itu pisau warisan ibu saya itu sering tumpul maka saya pun tergerak untuk memiliki satu set pisau dapur seperti layaknya para chef. Ternyata keputusan saya tak salah karena seperangkat pisau itu mempermudah aktivitas masak-memasak saya. Satu set peralatan potong-memotong yang saya beli itu berupa 6 buah pisau, 1 buah peeler dan 1 buah gunting. Enam buah pisau itu mempunyai kegunaan masing-masing seperti di bawah ini :
1. Pisau Roti atau Bread Knife adalah pisau yang digunakan sebagai alat pemotong roti atau cake. Bentuknya panjang dengan mata pisau yang bergerigi. Di buat bergerigi dengan tujuan agar memudahkan pemotongan pada permukaan roti yang biasanya keras namun bagian dalam yang lembut. Pisau ini sangat berguna sekali bagi saya yang akhir akhir ini sering mempraktekkan resep resep roti dan cake.2. Pisau Pengupas atau Paring Knife. Pisau ini ukurannya mini sangat pas di genggam ketika di pergunakan untuk mengupas bebawangan, sayuran dan buah-buahan.
Sekian.