Tempat kedua adalah tempat yang cocok untuk dikunjungi, dimana bila kita sekiranya sedang terjangkiti rasa lapar yang sangat sampai menghasilkan komitmen sanggup menelan  nasi  beserta bakul bakulnya. Di tempat yang satu inilah hal itu sedikitnya bisa di wujudkan. Tempat yang terletak di jalan Kopo perempatan Cibaduyut ini menyajikan porsi naskun yang sangat aduhai besarnya.  Lauknya pun gak kalah amazing nya, lengkap, dari balado telur sampe ayam crispy segede kepalan tangan preman tanjakan.
Nah, untuk yang sedang berdiet tak ketat dan masih diijinkan makan karbohidrat, naskun Ceu Empat lah sasaran yang tepat. Â Porsinya kecil dengan lauk irisan telur, abon, kacang, orek tempe, mentimun, kemangi dan sambel membuat naskun yang terletak di jalan Kalipah Apo ini begitu pas dalam hal memanjakan lidah orang orang yang kelaparan di waktu magrib jelang malam hari.
Dan yang terakhir tempat naskun yang saya rasa patut di coba adalah naskun yang terletak di Jalan Leuwi Panjang. Tempat naskun ini beroperasi pada pagi hari, lumayan enak, dengan berbagai macam lauk, cukup untuk menjadi menu sarapan di temani dengan martabak KW an yang nangkring di sebelahnya.
Nasi kuning adalah salah satu masakan asli indonesia, resepnya diperkenalkan secara turun temurun. Di antara gempuran penemuan resep resep baru dan masakan/makanan impor, ternyata naskun masih bisa bertahan dan mempunyai tempat tersendiri dihati penggemarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H