"Ingat, kamu tidak akan seperti sekarang bila tidak ada aku. Jadi bekerja lah sebaik baiknya. Aku tidak ingin kehilangan Maira."
"Aku ingin Maira dan Egi berpisah secepatnya."
Tiba tiba kepala Maira berdenyut kencang.
Jadi semua ini adalah pekerjaan Sean?
Maira bergegas mengetuk pintu dan masuk tanpa menunggu persetujuan dari Sean.
"Hari ini saya akan bereskan semua pekerjaan saya. Surat pengunduran diri saya menyusul." Maira mencoba menguatkan diri diantara kenyataan yang sama sekali tak ia duga.
Sean mengeryit."Ma? Ada apa?"
"Maaf kan saya. Saya telah mendengar semuanya. Permisi."
Sean terperanjat, dengan tangkas ia menangkap lengan Maira. Tapi Maira mengibaskan nya segera.
"Ma, apa yang kamu dengar itu salah."
Maira menatap Sean tajam.