Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Billy Corgan dan Lagu-lagunya

8 Januari 2015   23:11 Diperbarui: 1 September 2016   15:16 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngomongin sontrek film, mungkin Drown adalah salah satu lagu yang sangat mewakili era naiknya aliran alternatif rock (esp. Grunge) ke permukaan, yang membuat lagu ini di ikut sertakan dalam filmnya Cameron Crowe yang berjudul Singles.
Disarm adalah lagu selanjutnya yang sempat di jadikan sontrek film berbahasa Spanyol, lagu ini sebelumnya penuh dengan kontroversi, karena banyak yang mengira maksud dari liriknya adalah tentang ab**si, tetapi Corgan sendiri membantahnya. Terlepas dari itu semua Disarm adalah salah satu lagu bagus yang pernah Corgan ciptakan.
Landslide adalah sontrek film Jack Frost yang dibawakan oleh Corgan dengan sangat indah, sampai sampai saya mengira lagu ini adalah milik dia, padahal Landslide adalah lagu milik Fleetwood Mac yang di cover oleh Corgan dengan sangat baik.

Saya menyukai Mayonaise, baik dalam versi makanan juga dalam versi lagu. Mayonaise adalah lagu yang di tulis Corgan bersama James Iha. Saya lebih menyukai versi akustik dari lagu yang mempunyai line “no more promise no more sorrow“ ini.

Sebagai pengantar tidur, In the arms of sleep dan Farewell and goodnight sangat lah tepat untuk di dengarkan. Lagu Farewell and Goodnight adalah satu satunya lagu yang diisi suaranya oleh semua member SP yang masih solid kala itu.

Terakhir, entah mengapa saya sangat menyukai lagu The Tale of Dusty and Pistol Pete. Mendengarkan lagu ini seperti mendengarkan seseorang menceritakan sebuah dongeng klasik.

Sebenarnya masih banyak lagu lagu lainnya yang sering saya dengarkan, dari album pertama mereka Gish sampai album terakhir, Monuments to an elegy. Tapi lagu lagu diatas menurut saya cukuplah mewakili kepiawaian vokalis berkepala plontos yang pernah merilis sebuah buku puisi berjudul “Blinking with my fist“ itu dalam menciptakan lagu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun