Sepertinya aku harus, menata hati dari halaman ini..
Agar rapih puisi berbaris..
Agar diksi mengalir membentuk alur
Halaman ini lembar kesekian dari kehidupan, yang meloncat menari mengikuti hari...
Bersama terbit matahari berjuntai hati
Ya...itulah yang akan aku tunjukkan, pentas seni kehidupan yang ditaruh sembarangan...
Puisi hati hari ini, berisi susunan rintih yang runtuh untuk kesekian juta kali..
Ketika tema ditentukan untuk mengambil topik, seringai halus muncul dengan selarik tajam menanyakan,....
Keping gambar, keping pikir, keping coretan dan puing perjuangan akan membentuk gunungan puisi di hari ini...
Lenguh lelah, dengus capek berbalur goresan di dinding hari luas yang ditebar ...
Sakit, menikam hati dan jiwa..
Buktikan usikan jarimu, jawab kan datang seringan kapas...setiap patah adalah hal yang akan berdarah...melabur latar putih dengan merah
Dengus keji kan ku jeruji, cukup ...ya, cukup...
kau kan diam di sana di pojok pengakuan..semua dendam kan terbayarkan..
Selembar kertas kan kulayangkan, tentang puisi hari ini ke langit bermentari yang berbayangkan rembulan
Mari selesaikan perjanjian dengan akhir perdamaian
n
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI