Mohon tunggu...
Ika RizkiRefima
Ika RizkiRefima Mohon Tunggu... Jurnalis - journalist

mahasiswa UNNES

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bright Hidrocare, Hidroponik Terkini Penunjang Kemandirian Pangan Panti

2 Februari 2025   17:50 Diperbarui: 2 Februari 2025   17:48 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benih yang betransformasi menjadi sayuran pada minggu kedua, 8/1/2025

Semarang (16/1/2025) — Seiring dengan kemajuan zaman, pertanian tidak lagi terbatas pada lahan tanah, namun juga telah merambah ke dalam air.

Salah satunya adalah upaya terkini Bright Hidrocare, penanaman hidroponik yang diinisiasi Bright Scholarship UNNES batch 8 yang terdiri atas 12 mahasiswa kreatif di Panti Asuhan Al-Hidayah Semarang.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga minggu dengan menyasar anak-anak panti usia dewasa. Jenis sayur yang ditanam pun bermacam-macam, seperti bayam, sawi, dan kangkung.

Anak-anak panti merasa senang dengan program Bright Hidrocare ini, terutama mengenai pengembangan keterampilan untuk dunia kerja nanti.

“Senang sekali dengan adanya program dari kakak-kakak. Kami jadi bisa tahu cara menanam dengan air. Ini berguna ketika sudah kerja nanti,” ungkap salah satu anak panti (16/1/2025).

Hal ini senada dengan pengalaman yang dibagikan pengasuh panti. “Alhamdulillah, bisa menunjang ekonomi panti melalui kemandirian pangan. Biar kalau bikin mie ayam tinggal metik sendiri sayurnya hahaha. Ini nih, dia suka bikin mie ayam,” tunjuk bapak pengasuh terhadap salah satu anak panti.

Bright Hidrocare bekerja sama dengan Sequence Hydrofarm, jasa pembuatan instalasi hidroponik skala rumahan yang sudah melanglang buana di ranah hidroponik.

Potret Memetik Sayur Hidroponik pada Minggu, 16/1/2025
Potret Memetik Sayur Hidroponik pada Minggu, 16/1/2025

Program Bright Hidrocare ini diluncurkan sebagai respons terhadap tantangan besar yang dihadapi oleh anak-anak panti ketika mereka memasuki dunia kerja.

Mayoritas dari mereka kekurangan keterampilan praktis yang sangat dibutuhkan atau bahkan hanya mencari sumber penghasilan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun