Dalam perkembangan dunia yang semakin pesat, semakin berkembang, semakin bebas, dan semakin banyak pula pergaulan bebas yang salah satu dampaknya adalah insan manusia yang mengubah kodratnya di kalangan masyarakat Indonesia. Istilah transgender yang sudah tidak asing lagi di pendengaran kita yaitu seorang laki-laki yang menyerupai wanita ataupun sebaliknya,
bahkan mereka yang rela untuk mengubah identitas aslinya menjadi 100% laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya faktor sosial dan budaya serta pola asuh lingkungan yang membesarkannya, faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang melakukan hal tersebut
karena kurangnya memperdalam ilmu agama, kurangnya edukasi, dapat juga terjadi karena hormon seksual dan genetik dari orang tersebut.
Fenomena transgender ini sendiri tentunya mendapatkan banyak macam reaksi. Lantas bagaimana pandangan masyarakat Indonesia terhadap keberadaan transgender? Berdasarkan penelitian yang dituliskan dalam Equilibrium Jurnal Pendidikan yaitu dengan pernyataan “transgender bertentangan dengan norma-norma dalam masyarakat”
menyatakan bahwa 46% responden sangat setuju, 35% setuju, 15% tidak setuju, dan 4% sangat tidak setuju. Dalam survei tersebut dapat disimpulkan pada umumnya masyarakat menganggap bahwa perilaku transgender merupakan perilaku menyimpang dari norma kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari perilaku tersebut adalah dengan memperdalam ilmu agama, menghindari hal-hal dengan lawan jenis yang dapat menjadi dampak hebat dalam pengaruhnya, memilah-milah pergaulan, serta mengikuti kajian atau seminar yang membangun, dan masih banyak hal-hal positif lainnya yang dapat dilakukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H