Mohon tunggu...
Ika Putri Yuliani
Ika Putri Yuliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA 2021

Fakultas Sains dan Teknologi Program Studi Biologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transgender dalam Lingkup Pandangan Masyarakat Indonesia

8 Juni 2022   23:17 Diperbarui: 8 Juni 2022   23:49 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam perkembangan dunia yang semakin pesat, semakin berkembang, semakin bebas, dan semakin banyak pula pergaulan bebas yang salah satu dampaknya adalah insan manusia yang mengubah kodratnya di kalangan masyarakat Indonesia. Istilah transgender yang sudah tidak asing lagi di pendengaran kita yaitu seorang laki-laki yang menyerupai wanita ataupun sebaliknya, 

bahkan mereka yang rela untuk mengubah identitas aslinya menjadi 100% laki-laki maupun perempuan. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya faktor sosial dan budaya serta pola asuh lingkungan yang membesarkannya, faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang melakukan hal tersebut 

karena kurangnya memperdalam ilmu agama, kurangnya edukasi, dapat juga terjadi karena hormon seksual dan genetik dari orang tersebut.

Fenomena transgender ini sendiri tentunya mendapatkan banyak macam reaksi. Lantas bagaimana pandangan masyarakat Indonesia terhadap keberadaan  transgender? Berdasarkan penelitian yang dituliskan dalam Equilibrium Jurnal Pendidikan yaitu dengan pernyataan “transgender bertentangan dengan norma-norma dalam masyarakat” 

menyatakan bahwa 46% responden sangat setuju, 35%  setuju, 15% tidak setuju, dan 4% sangat tidak setuju. Dalam survei tersebut dapat disimpulkan pada umumnya masyarakat menganggap bahwa perilaku transgender merupakan perilaku menyimpang dari norma kehidupan sosial masyarakat Indonesia. 

Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari perilaku tersebut adalah dengan memperdalam ilmu agama, menghindari hal-hal dengan lawan jenis yang dapat menjadi dampak hebat dalam pengaruhnya, memilah-milah pergaulan, serta mengikuti kajian atau seminar yang membangun, dan masih banyak hal-hal positif lainnya yang dapat dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun