Posisi yang menguntungkan memudahkan ku untuk mengambil beberapa foto. Gambar yang bercerita bagaimana keadaan Pelabuhan Muara Angke pada 5 Oktober 2013.
Pelabuhan Muara Angke merupakan titik keberangkatan menuju pulau-pulau di Kepulauan Seribu bagi mereka yang mengaku "budgeted travelers" huahahhaha. Dengan uang sekitar Rp 70.000, kamu sudah mendapatkan tiket kapal kayu pp, Pelabuhan Muara Angke-Pulau Tidung. Harga sangat jauh berbeda kalau berangkat dari Marina Ancol, setidaknya kamu harus merogoh kocek sekitar Rp 300.000 untuk tiket speedboat, pp. Ada harga ada rupa. Perjalanan dari Pelabuhan Muara Angke-Pulau Tidung misalnya memakan waktu 2.5 jam sedangkan dari Marina Ancol 1 jam. Kalau kamu dari Pelabuhan Muara Angke, maka siap-siaplah berjejal di dalam kapal dengan hembusan angin cepoi-cepoi. Speedboat dari Marina Ancol, ada AC, duduk nyaman di bangku penumpang yang empuk.
Adalah lebih baik bisa merasakan kedua jenis kapal ini.
***
Sekilas Pelabuhan Muara Angke
Sejarah Pelabuhan Muara Angke ini mempunyai tiga versi. Dikutip dari Wikipedia.co.id, berikut 3 versi Pelabuhan Muara Angke
- Muara Angke adalah wilayah hilir dan kuala dari Kali Angke. Sedangkan kali atau sungai ini diperkirakan dinamai menurut nama seorang panglima perang Kerajaan Banten, yakni Tubagus Angke (Tubagus atau Ratu Bagus adalah gelar kebangsawanan kerajaan Banten). Sekitar awal abad ke-16, Kerajaan Banten mengirim pasukannya untuk membantu Kerajaan Demak yang sedang menggempur benteng Portugis di Sunda Kelapa (Jakarta sekarang). Sungai di mana pasukan Tubagus Angke bermarkas kemudian dikenal sebagai Kali Angke dan daerah yang terletak di ujung sungai ini disebut Muara Angke.
- Menurut Alwi Shahab, salah seorang penulis dan budayawan Betawi , kata "angke" berasal dari bahasa Hokkian, yakni "ang" yang berarti merah dan "ke" yang berarti sungai atau kali. Hal ini terkait dengan kejadian tahun 1740, saat Belanda membantai 10.000 orang Tionghoa di Glodok, yang membuat warna air Kali Angke yang semula jernih menjadi merah bercampur darah.
- Menurut budayawan Betawi Ridwan Saidi, kata "angke" berasal dari kata dalam bahasa Sanskerta, "anke", yang berarti kali yang dalam.
***
Penasaran nggak sih posisi menguntungkan itu dimana? Di atap kapal.
Foto ini adalah dokumen pribadi dan diambil sebelum berangkat ke Pulau Harapan. Enjoy!
[caption id="attachment_293733" align="aligncenter" width="389" caption="penumpang di atap kapal lainnya, zzz..."][/caption]
[caption id="attachment_293732" align="aligncenter" width="389" caption="duit tukang gorengannya banyak lho, hi hi hi"]
[caption id="attachment_293744" align="aligncenter" width="389" caption="mangga...mangga...mangganya Neng"]
Jakarta, 5 Oktober 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H