Mohon tunggu...
Ika NuryasintaLestari
Ika NuryasintaLestari Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswi IAIN JEMBER

Surabaya, 24 September 2000 IAIN JEMBER Pendidikan Agama Islam'19 "Sekarang atau Tidak Selamanya"

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Progresivisme

6 Mei 2020   17:36 Diperbarui: 6 Mei 2020   17:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat Pendidikan Progresivisme -- Pengertian dan Tokoh Tokoh Filsafat Pendidikan Progresivisme

A. Pengertian Filsafat pendidikan Progresivisme

Pengertian progresifisme yaitu  kemajuan, secara harfiah aliran progresifisme merupakan aliran yang menginginkan kemajuan secara cepat. Progresifisme merupakan salah satu aliran yang menghendaki suatu kemajuan yang membawa perubahan. Aliran ini merupakan salah satu filsafat pendidikan modern.  Progresifisme merupakan suatu aliran yang menekankan pendidikan bukan lah sekedar pemberian pengetahuan akan tetapi hendaknya berisi aktifitas yang tertuju pada pelatihan berfikir mereka, sehingga mereka bisa berfikir secara sistemastis. Peran guru dalam suatu kelas sebagai pembimbing dan menjadi sumber pengetahuan untuk menfasilitasi siswa , guru memberikan pengalaman yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Pandangan aliran progresivisme ini dalam belajar, menurut aliran ini anak didik itu bukan manusia kecil tetapi melainkan manusia seutuhnya yang berpotensi untuk berkembang dan memiliki potensi yang berbeda beda. Dalam pandangan ini difokuskan pada siswa bukan guru ataupun lainnya, jadi benar-benar memperhatikan peserta didik dan guru mempunyai cara epmbelaran yang berbeda beda karena tidak semua siswa memiliki potensi yang sama. Menurut aliran ini ada beberapa hal yang perlu diberhatikan dalam belajar yaitu :

1. Memberikan peserta didik belajar untuk perorangan

2. Membrikan kesempatan belajar melalui pengalaman

3. Memberikan mereka motivasi bukan perintah

4. Mengikut sertakan siswa pada setiap kegiatan yang berdampak positif

B. Pemikiran Tokoh-tokoh filsafat pendidikan Progresivisme

1. William James

William James seorang Psychologist dan seorang filosof Amerika yang terkenal. Sebagai penulis yang brilian, dosen serta penceramah dibidang filsafat, juga dikenal sebagai pendiri pragmatisme. Dia menegaskan bahwa fungsi otak dan pikiran itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokokdari ilmu pengetahuan alam. Buku karangannya adalah Prnciple of Psichology yang terbit tahun 1890 yang membahas dan mengembangkan ide-ide tersebut, dengan cepat menjadi buku klasik dalam bidang itu , hal inilah yang mengantar William James terkenal sebagai ahli filsafat Pragmatisme dan Empirisme Radikal.

2. John Dewey

John Dewey lahir di Burlington Vermount Amerika, pada tanggal 20 oktober 1859.  ia masuk di Universitan Vermount tahun 1875 untuk mepelajarn filsafat dan psikologi. Selain filsafat ia juga ahli dalam bidang ekonomi, hukum, antropologi, teori politik, dan ilmu jiwa. John dewey memandang sekolah mrupakan lingkungan masyrakat kecil dan cerminan darinya. Menurutnya progesifisme pendidikan menghendaki adanya filsafat pendidikan yang berlandaskan pada filsafat pengalaman,dan adanya kesatuan rangkaian pengalaman. John Dewey adalah seorang professor di Universitas Chicago dan Columbia (Amerika). Teori Dewey tentang sekolah adalah "Progresivisme" yang lebih menekankan pada anak didik dan minatnya dari pada mata pelajarannya sendiri.

3. Hans Vaihinger

Hans Vaihinger menurutnya tahu itu hanya mempunyai arti praktis. Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan, satu satunya ukuran bagi berpikir ialah gunanya (dalam bahasa yunani pragma) untuk mempengaruhi kejadian-kejadian di dunia. Segala pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata jika pengertian itu berguna untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal orang tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan yang berguna saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun