Mohon tunggu...
Nez Dwyn
Nez Dwyn Mohon Tunggu... Lainnya - السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ saya Inez

Bismillah. Berusaha untuk tak ketergantungan nasi. Mau toleran ke karbohidrat lain. Semoga tetap sehat walafiat, manfaat, rizki lancar berkah selalu ya teman-teman. Semoga selalu berada di jalan yang diridhoi-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perpus Bisa Bikin Sebal

23 Maret 2016   12:13 Diperbarui: 23 Maret 2016   12:19 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku apa yang sedang ingin kau baca? Jika ingin baca buku silahkan ke perpustakaan. Siapa yang belum pernah ke perpustakaan. Anak sekolah dan yang pernah jadi anak sekolah pasti pernah kan? Yang belum pernah ya silahkan berkunjung.

Ini ada penyebab sebel saat ke perpus. Utamanya perpus yang banyak dikunjungi anak-anak.

  1. Anak-anak kalau buku yang dibaca sudah selesai pinjam sering mengembalikan di rak yang bukan seharusnya. Mereka tahunya sudah mengembalikan. Letak pengembalian bisa ditemui yang paling dekat, bisa cuma digeletakkan di rak paling dekat pintu, di rak yang paling dekat saat ia terakhir baca, di tempat yang ia ingat dan rahasia menurutnya (agar tak dipinjam orang lain), atau digeletakkan di meja begitu saja. Paling parah kalau pinjam tak dikembalikan. Mohon kembalikan barang yang dipinjam, kalau tidak mau disebut pencuri. eh? ingat artikelnya pak Tjipta.
  2. Anak-anak yang membaca di perpustakaan lebih banyak ramainya dibanding bacanya, itu kalau datangnya ajak teman-temannya. Ada guru pun tetep ramai. Kasihan yang datang ke perpus dan berharap mencari ketenangan saat membaca.
  3. Buku yang banyak dibaca akan jadi buku yang cepat rusak. Covernya hilang atau lepas, atau malah halamannya yang tersobek, atau terkena noda makanan. Mohon kalau pegang buku, terutama bukan milik sendiri, perhatikan kebersihan tanganmu saat membacanya.
  4. Baca sambil makan di perpus dekat rak buku. Nah ini yang jadi pemandangan berpotensi tercemar, oleh sampah yang besar kemungkinan tertinggal atau ditinggal begitu saja. Anak-anak, biasakan bertanggung jawab dengan sampahmu. Buang di tempat sampah yang benar.
  5.  Bisa ditemui lagi saat kita lama jadi pengunjung perpus. Rajin membaca juga bisa rajin ke perpus lho, kalau di sekitar tempat Anda tinggal ada perpus. Siapa yang di daerahnya ada perpustakaan daerah? Pernah berkunjung belum? Yang punya hobi baca pastilah ada yang ingin punya perpus sendiri. Yuk bersikap baik saat ke perpus.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun