Patron ini semakin jelas dengan adanya dana parpol yang pada akhir 2019 kemarin naik 48 kali lipat hingga menyedot dana APBN sebesar Rp. 6 Triliun (CNN Indonesia, 28/11/2019). Dengan dana sebesar itu pantas saja Kuntowijoyo mengatakan parpol sudah tidak sesuai dengan kondisi masyarakat industrial yang penuh rasionalitas. (Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, 2018).Â
Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan keadaan parpol yang menurut saya semakin irasionalitas. Bisa disebut demikian karena parpol seakan-akan tujuannya terbatas pada mendulang suara terbanyak saat pemilu dan partai seperti PAN masih terjebak masih terpaku pada karisma-perseorangan yang membuat semakin tumpul daya kritisnya.
Ke depannya, pemerintah perlu melakukan evaluasi juga atas dana parpol yang sudah digelontorkan karena penggunaannya bisa saja semakin tidak jelas. Dengan nilai dana parpol yang telah disebutkan sebelumnya pemerintah bisa saja mengalokasikan jumlah tersebut untuk pos Dana Pendidikan yang katanya sudah memenuhi 20% dari APBN namun untuk mengakses pendidikan tinggi saja masyarakat menengah kebawah saja masih banyak yang kesulitan.
Sumber Referensi
Kamarudin. 2013. Konflik Internal Partai Politik: Studi Kasus Partai Kebangkitan Bangsa. Jurnal Penelitian Politik Volume 10 No. 1 Juni 2013
Kuntowijoyo. 2018. Identitas Politik Umat Islam. MataBangsa : Yogyakarta
Wilson, Ian Douglas. 2019. Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Pasca Orde Baru. Marjin Kiri : Tangerang Selatan
Sumber Gambar: detik.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H