Mohon tunggu...
Ikang Maulana
Ikang Maulana Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Mahasiswa FISIP Undip Semarang yang tengah berusaha membangun budaya literasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Balada Kericuhan dan Irasionalitas Partai Politik

13 Februari 2020   01:29 Diperbarui: 13 Februari 2020   01:58 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kericuhan Kongres V PAN (Dok. Detik.com)

Patron ini semakin jelas dengan adanya dana parpol yang pada akhir 2019 kemarin naik 48 kali lipat hingga menyedot dana APBN sebesar Rp. 6 Triliun (CNN Indonesia, 28/11/2019). Dengan dana sebesar itu pantas saja Kuntowijoyo mengatakan parpol sudah tidak sesuai dengan kondisi masyarakat industrial yang penuh rasionalitas. (Kuntowijoyo, Identitas Politik Umat Islam, 2018). 

Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan keadaan parpol yang menurut saya semakin irasionalitas. Bisa disebut demikian karena parpol seakan-akan tujuannya terbatas pada mendulang suara terbanyak saat pemilu dan partai seperti PAN masih terjebak masih terpaku pada karisma-perseorangan yang membuat semakin tumpul daya kritisnya.

Ke depannya, pemerintah perlu melakukan evaluasi juga atas dana parpol yang sudah digelontorkan karena penggunaannya bisa saja semakin tidak jelas. Dengan nilai dana parpol yang telah disebutkan sebelumnya pemerintah bisa saja mengalokasikan jumlah tersebut untuk pos Dana Pendidikan yang katanya sudah memenuhi 20% dari APBN namun untuk mengakses pendidikan tinggi saja masyarakat menengah kebawah saja masih banyak yang kesulitan.

Sumber Referensi

Kamarudin. 2013. Konflik Internal Partai Politik: Studi Kasus Partai Kebangkitan Bangsa. Jurnal Penelitian Politik Volume 10 No. 1 Juni 2013

Kuntowijoyo. 2018. Identitas Politik Umat Islam. MataBangsa : Yogyakarta

Wilson, Ian Douglas. 2019. Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Pasca Orde Baru. Marjin Kiri : Tangerang Selatan

Sumber Gambar: detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun