Mohon tunggu...
Ika Nafisa
Ika Nafisa Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

TREVELLING

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegelisahan Akademik tentang Pengembangan Kurikulum PAI

25 Juni 2022   07:55 Diperbarui: 25 Juni 2022   08:07 1182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang ditujukan untuk membawa peserta didik ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan. Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses siklus yang tidak pernah berakhir, perubahan kurikulum dari waktu kewaktu tidak lain adalah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan yang diharapkan. Karna dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan, kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis. namun sejatinya dalam proses pengembangan tersebut terdapat masalah-masalah atau kendala yang dihadapi.

Meskipun masih banyak permasalahan-permasalahan kurikulum sebelumnya yaitu belum tuntasnya melaksanakan kurikulum 2013, kurikulum darurat selama pandemic covid, dan yang terbaru ini yaitu kurikulum merdeka sebagai opsi dalam rangka pemulihan pembelajaran. Perubahan ini tentunya juga berdampak pada pengembangan kurikulum PAI. Karna sebagai bagian dari komponen tentunya harus bisa beradaptasi.dan berkontribusi. Dalam pengembangan kurikulum begitu banyak masalah-masalah yang dialami, berikut beberapa masalah pengembangan kurikulum yang ditemui:

  • Kurang berpartisipasinya guru dalam pengembangan kurikulum. Hal ini disebabkan beberapa hal. Pertama, kurang waktu. kedua, kurang sesuai pendapat, baik antara sesama guru maupun dengan kepala sekolah. ketiga, kurangnya kemampuan atau pengetahuan. Dan sebagian besar guru juga merasa belum siap dalam mengimplementasikan kurikulum dengan alasan belum memahami hakikat kurikulum baru tersebut.
  • Kurangnya dukungan dari masyarakat, untuk pengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan masyarakat baik dalam pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidikan atau kurikulum yang sedang berjalan.
  • Biaya, untuk pengembangan kurikulum, apalagi yang berbentuk kegiatan eksperimen baik metode, isi atau sistem tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Dalam dunia PGMI kurangnya pemahaman guru disebabkan karena pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota, Provinsi, bahkan pemerintah di level nasional tidak didesain dengan baik. Menurut beberapa informan menyatakan bahwa pelatihan terkesan diselenggarakan secara asal-asalan, seperti waktu pelaksanaan pelatihan sering dipadatkan atau waktu pelatihan sampai malam hari hingga besok. (Machli, 1970) dukungan masyarakat untuk implementasi kurikulum ini dirasa kurang, meskipun mereka menyambut baik perubahan kurikulum. Terlihat mulai tahun anggaran 2014 pemerintah daerah sudah menganggarkan untuk pelatihan guru dan pengadaan buku paket dari anggaran pendapatan dan belanja daerah.

(Oemar Hamalik, 2013) pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar mengajar, antara lain penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan yang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber, dan alat pengukur pengembangan kurikulum yang mengacu pada kreasi sumber-sumber unit, rencana unit, dan garis pelajaran kurikulum ganda lainnya, untuk memudahkan proses belajar mengajar. Dengan kata lain, pengembangan kurikulum merupakan satu kesatuan yang kompleks, meliputi segenap pengorganisasian seluruh kegiatan yang akan dilakukan siswa, baik dari penyusunan program hingga proses evaluasi guna mendapatkan transfer ilmu.

Berdasarkan apa yang dirumuskan di dalam UU RI nomor 20 tahun 2003 dapat disimpulkan terdapat hal yang utama terkait dengan kurikulum yakni seperangkat pengaturan tentang tujuan, isi, bahan pelajaran, dan juga metode untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatu alat yang lebih baik didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah berlaku. Pengembangan dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) diartikan sebagai:

  • Kegiatan menghasilkan kurikulum PAI.
  • Proses yang mengkaitkan satu komponen dengan yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum PAI yang lebih baik.
  • Kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan kurikulum PAI.
  • Perubahan dari tekanan pada hafalan dan daya ingatan tentang teks-teks dari ajaran Islam, serta disiplin mental-spiritua.
  • Perubahan dari pola pengembangan kurikulum PAI yang hanya mengandalkan pada para pakar dalam memilih dan menyusun isi kurikulum PAI kea rah keterlibatan yang luas dari para pakar, guru, peserta didik, masyarakat, untuk mengidentifikasi tujuan PAI dan cara-cara mencapainya.

Solusi yang ditawarkan apabila terjadi masalah yang telah dipaparkan di atas yaitu harus adanya pelatihan dalam pengembangan kurikulum yang diberikan kepada guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah agar semua lebih memahami pengembangan kurikulum yang diterapkan dan sebisa mungkin waktu pelatihannya lebih dikurangi secara singkat, padat dan jelas. Sehingga baik itu guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah benar-benar siap dalam mengimplementasikan pengembangan kurikulum. Dalam hal penganggaran dibutuhkan secara transparan dan jelas dari pemerintah daerah untuk mendukung implementasi pengembangan kurikulum.

Koordinasi yang baik dari pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi dengan pemerintah pusat dalam pengadaan sarana pembelajaran dan pelatihan. Ketersediaan sarana pembelajaran lainnya seperti LCD dan sambungan internet. Selain dari pemerintah, juga harus adanya kolaborasi yang baik dari guru, kepala sekolah, dan masyarakat, karena masyarakat merupakan sumber input dari sekolah. Keberhasilan pendidikan, ketepatan kurikulum yang digunakan membutuhkan bantuan, serta input fakta dan pemikiran dari masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun