Mohon tunggu...
Ika Mufarrohah
Ika Mufarrohah Mohon Tunggu... Guru - Lebih baik kamu memulai dengan karya original yang buruk, daripada karya yang hebat, tapi plagiat

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku "Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam"

7 Maret 2020   16:39 Diperbarui: 7 Maret 2020   16:41 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pendapat-pendapat tersebut, penulis menganggap bahwa yang dikatakan oleh Musthafa Al-Maraghi lebih tepat, yaitu Al- Qur'an mengandung prinsip-prinsip umum dimana manusia dapat menurunkan  seluruh pengetahuan tentang perkembangan fisik dan spiritual manusia yang ingin diketahui dengan bantuan prinsip-prinsip tersebut.

Dalam Islam, metode memperoleh ilmu tidak hanya berkubang pada rasionalisme dan empirisme sebagaimana tradisi pemikiran Barat, akan tetapi Islam juga mengakui intuisi dan wahyu. 

Kedudukannya mulia di dunia islam seperti yang diungkapkan di QS Al-Mujadalah :11, Ilmu merupakan bagian dari Islam yang berfungsi sebagai petunjuk jalan yang benar, pembebas kebodohan dan taklid buta, alat mencapai kemuliaan, dan sebagai alat mendekatkan diri kepada Tuhan.

Ilmu tanpa iman dapat menghancurkan dan membahayakan, dan seseorang yang berilmu (ulama') dituntut untuk mengamalkan ilmunya, ilmu dan agama sama-sama berurusan dengan kenyataan (realitas), antara filsafat dan ilmu tidaklah bertentangan, tujuan agama adalah menjelaskan apa yang baik dan benar, begitu juga filsafat. Agama disamping wahyu juga menggunakan akal sebagaimana filsafat.

Bab Keempat menjelaskan tentang Tradisi Keilmuan Islam : Revitalisasi Ilmu dan Tanggung Jawab Ilmuwan Muslim. Islam mengalami kemajuan pesat dibidang keilmuan pada masa Dinasti Abassiyah dimana kajian keilmuan islam tidak hanya terbatas pada ilmu keagamaan tetapi juga ilmu filsafat, kedokteran, astronomi, fisika, dll. 

Kemundurannya disebabkan faktor eksternal kekalahan umat islam dalam perang Salib dan serangan tentara mongol, sedang faktor Internalnya adalah semakin memudarnya tali persaudaraan dan munculnya fanatisme golongan.

Alasan Islam mengembangkan keilmuan hingga mencapai puncak kejayaan antara abad 8-11 M tentu jelas alasannya, yaitu karena Al-Qur'an dan Hadits terus menerus menyeru kepada manusia untuk selalu meneliti, mengkaji, dan memelihara alam, oleh karena itu jika kita tidak ingin tertinggal dari Barat, sudah saatnya kita menghidupkan kembali (Revitalisasi) warisan intelektual Islam yang terabaikan serta mendefinisikan kembali (redefinisi) ilmu dengan dasar epistemologi yang diderivasi oleh wahyu.

Islamisasi ilmu pengatahuan adalah menuangkan kembali pengetahuan sebagaimana yang dikehendaki oleh islam yaitu memberi definisi baru, mengatur data, mengevaluasi kembali kesimpulan-kesimpulan dan memproyeksikan kembali tujuan-tujuannya. 

Bagi penulis Ilmu-ilmu modern Barat tentu bisa dipakai, akan tetapi yang perlu ditinjau kembali adalah landasan filsafatnya, apakah ilmu itu sudah sesuai dengan ruh wahyu (Islam). Kalau tidak, maka tugas kitab adalah mengarahkannya, meluruskannya sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai Islam.

Bab terakhir, yakni bab kelima ditutup dengan kesimpulan. Teori ilmu pengetahuan (epistemologi) dalam islam di derivasi dari sumber wahyu (Al-Qur'an dan Al-Hadits). ilmu seharusnya membuahkan iman, iman membuahkan khusyuk dan tawadhu' kepada Allah. Karenanya, ilmu, iman dan amal harus dilaksanakan secara simultan dan menjadi kepribadian umat islam. 

Keilmuan islam yang mengalami puncak kejayaan pada masa Dinasti Abassiyah dimana Islam memberi kontribusi besar dalam menyebarkan ilmu pengetahuan. Jika saat ini islam sudah ketinggalan dari dunia Barat maka sudah saatnya menghiduokan kembali (revitalisasi) warisan intelektual islam yang terabaikan selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun