Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alasan Perlunya Perempuan dan Kelompok Rentan Turut dalam Proses Transisi Energi Serta Upaya Pengurangan Dampak Perubahan Iklim

19 Juni 2024   06:45 Diperbarui: 19 Juni 2024   07:01 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Inovator dan Wirausaha

Dalam sektor teknologi energi terbarukan, perempuan dapat berperan sebagai inovator dan wirausaha. Dengan akses ke pelatihan dan sumber daya, perempuan dapat mengembangkan bisnis energi bersih yang tidak hanya menguntungkan mereka secara ekonomi tetapi juga memberikan manfaat lingkungan.

Penyertaan Kelompok Rentan

Kelompok rentan, termasuk masyarakat adat, orang miskin, dan penyandang disabilitas, sering kali paling terdampak oleh perubahan iklim dan krisis energi. 

Oleh karena itu, penyertaan mereka dalam upaya transisi energi dan pengurangan dampak perubahan iklim adalah hal yang sangat mendesak.

1. Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan

Kelompok rentan harus diberi ruang dalam proses pengambilan keputusan terkait proyek energi dan kebijakan iklim. Partisipasi ini memastikan bahwa kebutuhan dan perspektif mereka diakomodasi, sehingga solusi yang dihasilkan lebih adil dan efektif.

2. Penyediaan Akses dan Pelatihan

Pemerintah dan organisasi non-pemerintah harus memastikan bahwa kelompok rentan memiliki akses ke teknologi energi terbarukan dan pelatihan yang diperlukan untuk menggunakannya. 

Misalnya, program pelatihan keterampilan untuk pemuda di daerah miskin dapat membantu mereka memperoleh pekerjaan di sektor energi bersih.

3. Pemberdayaan Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun