Oleh karena itu, dia mulai menawarkan layanan parsel buah untuk acara-acara spesial seperti perayaan Ramadan dan Idul Fitri. Inovasi ini ternyata sangat diminati oleh pelanggan, sehingga berhasil meningkatkan pendapatan usaha kami.
Selain itu, adik saya juga aktif menggunakan layanan Google Maps untuk memudahkan pelanggan dalam menemukan lokasi toko kami di pasar. Dia juga memanfaatkan Google Ads untuk meningkatkan visibilitas toko kami dalam hasil pencarian online. Dengan cara ini, toko kami menjadi lebih mudah ditemukan oleh konsumen yang sedang mencari buah-buahan segar di daerah Lamongan.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adik saya adalah akses internet yang terbatas di pasar tradisional. Meskipun sudah ada jaringan internet di sekitar pasar, namun seringkali sinyalnya tidak stabil atau bahkan tidak tersedia sama sekali. Oleh karena itu, adik saya berencana untuk memasang jaringan internet sendiri di kios kami agar bisa lebih mandiri dalam mengelola usaha.
Dengan segala tantangan dan hambatan yang dihadapi, kisah sukses adik saya membawa inovasi ke pasar tradisional ini memberikan inspirasi bagi banyak orang. Dia membuktikan bahwa dengan kemauan dan kreativitas, usaha di pasar tradisional pun bisa berkembang dan bersaing dengan bisnis modern lainnya. Inovasi tidak mengenal batas, dan bisa dilakukan oleh siapa saja, di manapun mereka berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H