Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Games Monopoli Selama Lebaran, dan Latihan Bagi Anak Mengatur Keuangan

9 April 2024   21:43 Diperbarui: 9 April 2024   21:44 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumen pribadi

Sebenarnya sudah sejak lama anak sulung saya yang duduk di kelas 3 SD minta dibelikan mainan monopoli. Alasannya, untuk dimainkan saat nanti lebaran dengan saudara-saudaranya.

Mendengar itu, sebetulnya saya semangat sih mau membelikannya. Sayangnya, kok ya kesempatan untuk beli mainan tersebut belum kunjung ada.

Ada beberapa alasan mengapa saya senang dan berharap anak saya bisa main monopoli sebagai games keluarga nanti saat lebaran.

1. Belajar mengenal uang

Meski anak saya sudah di kelas 3 SD, saya akui, kemampuannya menghitung dan mengatur uang masih kurang.

Jadilah monopoli jadi games lebaran keluarga yang pas untuk dia mainkan bersama saudara-saudara sepupunya.

2. Agar anak tidak sibuk dengan hp masing-masing

Saya tuh suka gemas dengan acara kumpul keluarga tapi pada sibuk sendiri dengan hpnya. 

Sementara, anak saya tidak seberapa saya beri kebebasan untuk main hp. Jadilah kadang dia sampai bengong sendiri karena sepupu-sepupunya pada sibuk dengan hp masing-masing.

Harapan saya kalau ada mainan monopoli, anak-anak bisa akur main bersama dan tidak sibuk sendiri-sendiri.

3. Makin jago matematikanya

Semua orang tentu paham jika monopoli adalah permainan yang identik dengan angka. 

Misalnya dua dadu yang digulir, untuk menjumlahnya butuh kemampuan matematika. 

Begitu juga dengan uang. Untuk membayar nominal tertentu, dibutuhkan kemampuan matematika dalam menjumlah pecahan uang yang ada.

4. Belajar strategi

Bisa kaya atau menang dalam permainan monopoli membutuhkan keahlian strategi yang baik. Mana aset yang harus dibeli, mana langkah yang harus kita tahan untuk tidak mengeluarkan uang, semua itu dibutuhkan sebagai perhitungan strategi dalam permainan monopoli.

5. Mengakrabkan keluarga

Dengan permainan ini, anggota keluarga baik tua maupun muda bisa rukun saling berinteraksi satu dengan yang lain.

Untungnya, sepupu anak saya ini sebetulnya sudah ada yang punya mainan monopoli. Sayangnya, dadunya hilang tinggal satu. Jadilah besok sementara kami memainkan monopoli ini saja dulu deh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun