Jangan sampai anak ada di titik membentuk idealismenya sendiri berdasarkan informasi dari pihak lain. Sementara, ia tidak didampingi untuk menerjemahkan makna informasi tersebut.
Renungan Panjang, Apakah Saya Berani Punya Nasib Seperti Christopher McCandless
Nah, inilah titik paling wah bagi saya dari sepanjang menyaksikan Film Into The Wild.Â
Iya sih, awalnya McCandless bahagia banget saat akhirnya berada di titik kehidupan yang ia impikan. Sendirian, sehari-hari berkutat dengan perenungannya.Â
Ia juga bebas dari tuntutan standar nilai di masyarakat yang kebanyakan memandang materi sebagai sesuatu yang patut diperjuangkan dan dibanggakan.
Tapi, kalau akhirnya hidup mengenaskan, kok ya saya nggak mau ya. Juga saat McCandless akhirnya sadar, walau bagaimanapun orangtua yang ia anggap gila harta itu, toh ya itu tetap keluarganya, orang-orang yang mencintainya meski ya caranya dengan melimpahi harta itu tadi.
Jadi pikir saya, oke, saya bisa merasa sendiri dengan idealisme, bisa menyendiri dari gegap gempita kehidupan dunia.Â
Tapi, tidak perlu lah selamanya. Apalagi sampai pamit seperti di lagunya Eddie Vedder yang paling saya suka dari backsound film ini.
"Society, crazy indeed. I hope you're not lonely without me."
Boleh kita tidak setuju dengan apa yang menjadi standar umum masyarakat. Tapi tidak kemudian membuat kita menjadi soliter dan hidup jauh dari peradaban. Apalagi sampai telat menyadari sesuatu yang berharga namun sudah kita tinggalkan.