Bagi kebanyakan teori finansial, kondisi keuangan yang sehat adalah jika kita bisa melakukan saving atau investasi, punya dana darurat, punya anggaran keuangan, dan sebagainya.
Namun semuanya itu termentahkan jika bertemu dengan tipe ekonomi PAS. Pas ada kebutuhan, pas ada uang. Uang baru ada jika suatu kebutuhan muncul.
Jangankan mau menggunakan uang dengan pos-pos pengeluaran yang sudah ditetapkan. Untuk orang tipe PAS, pengeluaran yang mendesak saja harus dipilah-pilih, mana yang paling utama mendesak, dan mana yang mendesak tapi masih bisa ditunda dulu penyelesaiannya.
Pengalaman Ada dalam Kondisi Ekonomi Tipe PAS
Kebetulan, akhir-akhir ini saya dan suami sedang berada dalam kondisi ekonomi tipe PAS. Pas ada kebutuhan, barulah uang pas ada.
Dalam beberapa waktu terakhir, kami bahkan pernah dalam kondisi hanya pegang uang recehan tak sampai lima ribu rupiah.
Jangan ditanya bagaimana paniknya kami saat itu. Apalagi jika urusannya dengan kebutuhan makan anak-anak.
Tapi ndilalah, kok ya selalu saja ada rezekinya. Terutama ya urusan makannya anak-anak. Entah itu ada rezeki pemberian dari kakek neneknya, atau dari orang lain.
Momen ini membuat saya pribadi jadi sadar, Allah itu bersama hamba-hamba yang yakin.Â
Seperti di teori-teori motivator Law of Attraction. Cukup yakin, hindari panik. Teorinya mudah. Tapi aplikasinya seperti sport jantung naik roller coaster.