Hampir enam tahun punya blog pribadi dengan top level domain atau TLD, nyatanya makin hari menurut saya makin berat urusan merawatnya. Karena jika ingin blog TLD kita memiliki nilai bagus di mata Google, sebagai bloger saya harus sering merawat blog saya tersebut.
Saya tidak bisa lagi menulis dan cukup hanya menulis saja di blog TLD. Banyak hal teknis yang harus dipertimbangkan, mulai dari keyword, judul, link url, internal link, external link, foto, deskripsi blog, struktur html blog, dan masih banyak lagi.Â
Jika semua hal tersebut saya abaikan, maka blog tersebut jadi kurang memungkinkan untuk saya gunakan sebagai alat untuk mengais rezeki. Jujur, tujuan utama saya punya blog memang digunakan sebagai mata pencaharian.
Makin hari, kerja sama untuk para bloger memang makin membuat saya makin menghela napas. Syarat yang diminta untuk blog antara lain mulai dari Page View atau PV, nilai Domain Authority atau DA, Page Authority atau PA, Domain Rating atau DR, Trust Flow atau TF, dan yang lainnya.
Belum lagi keterlibatan media sosial yang juga dilirik sebagai bahan pertimbangan untuk peluang kerja sama ke para bloger. Kerja samanya memang menulis di blog. Tapi ada syarat lain seperti punya Instagram dengan follower minimal 10 ribu, atau punya TikTok Twitter yang juga dengan syarat minimal sekian follower.Â
Saya jadi berpikir, makin hari makin harus usaha lebih untuk bisa mengelola blog seperti yang banyak disyaratkan untuk bisa mengikuti kerja sama. Lalu saat saya iseng kembali membuka Kompasiana, ternyata, banyak hal berubah yang membuat saya merasa lebih banyak untungnya menulis di Kompasiana dari pada di blog pribadi.
Beberapa keuntungan yang saya lihat dari Kompasiana adalah sebagai berikut.
1. Asyiknya menulis yang bisa dibaca banyak orangÂ
Kalau saya menulis di blog pribadi dan ingin dibaca banyak orang, hal yang harus saya lakukan adalah memainkan keyword agar sering keluar di pencarian Google, atau membagi tulisan tersebut di banyak media sosial seperti WhatsApp, Twitter, Facebook, dan yang lainnya.
Sementara kalau saya menulis di Kompasiana, kemungkinan dibaca banyak orang justru peluangnya lebih besar. Beberapa kali saya menulis di Kompasiana yang sebetulnya cara serta kualitasnya juga seperti saat saya menulis di blog pribadi. Yang ada, tulisan saya tak jarang sering dijadikan headline di Kompasiana sehingga makin banyak orang yang membacanya.
Di situlah saya merasa sebagai penulis, saya lebih dihargai dibandingkan di blog sendiri. Sampai akhirnya, beberapa kali seperti 'kecanduan' agar tulisan saya bisa masuk headline di Kompasiana. Asalkan saya menulis hal yang bermanfaat, Kompasiana siap menjadikan tulisan tersebut berpeluang dibaca lebih banyak.