Menurut Cikgu Melati, aktivitas yang sedang dilakukan ini membuat anak-anak jadi berkegiatan secara aktif sehingga mudah diingat oleh anak-anak. Ini karena anak-anak seperti langsung mengalami sendiri apa yang terjadi.
Berdasarkan pengalaman yang saya alami saat dulu mengajar, memang kegiatan simulasi atau sosio drama ini cukup membantu anak dalam membentuk memori materi pelajaran yang sedang mereka pelajari. Selain itu, anak jadi tidak pasif yang hanya melulu mendengar pemaparan materi dari guru.Â
Aktivitas simulasi yang ada dalam serial ini, bisa menjadi pilihan metode pembelajaran khususnya untuk anak kelas bawah atau kelas 1 hingga 3 SD. Bahkan, untuk disiplin ilmu apapun. Para murid tinggal mengikuti arahan cerita yang kerangkanya sudah disusun sebelumnya oleh guru.Â
Hal yang mungkin menjadi kekurangan dari metode ini adalah jika ada murid yang kurang kondusif. Misalnya, bersikap masa bodoh dan tetap tidak tertarik untuk ikut bermain peran. Atau, murid yang punya kemampuan inisiatif dan kreativitas sangat tinggi sehingga bahkan bisa mengacaukan kerangka cerita yang sudah dibuat guru sebelumnya.
Untuk menyikapi dua kondisi tersebut, ada yang bisa guru lakukan. Untuk mengantisipasi murid yang pasif, guru bisa memancing anak tersebut dengan hal lain yang barangkali bisa menarik minatnya. Namun yang perlu diingat, jangan sampai guru terfokus pada anak ini sehingga membuyarkan perhatian kepada murid lain serta bahasan yang sedang berlangsung.
Sedangkan pada anak yang punya inisiatif tinggi dan terlalu kreatif, guru perlu mengarahkan anak tersebut untuk tetap mengikuti kerangka cerita yang sudah ada. Untuk mengalihkan energinya yang terlalu besar, guru bisa meminta bantuan dari anak tersebut untuk membantu melakukan beberapa hal yang menunjang kelancaran jalannya aktivitas pembelajaran.
Kelemahan lain dari metode ini adalah kebutuhan alokasi waktu yang cukup lumayan jumlahnya. Seperti yang kebanyakan para guru sadari, kurikulum di Indonesia begitu sarat akan materi bahkan target pencapaian taksonomi yang terkadang juga cukup tinggi.Â
Kalau menurut saya, metode pembelajaran ini bisa dilakukan dengan disiasati untuk menjangkau beberapa bahasan. Jadi dalam satu momen sosio drama, para murid bisa sekalian belajar beberapa materi pembahasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H