Mohon tunggu...
Ika Maya Susanti
Ika Maya Susanti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Minta Bantuan ChatGPT untuk Membuat Fiksi Humor Ramadan, Ternyata Beginilah Hasilnya

12 April 2023   17:04 Diperbarui: 12 April 2023   17:07 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ali pun berpikir keras dan akhirnya mendapat ide brilian. Dia meminta penjual untuk memberikan sepiring mie instan dan segelas air putih, dan membayar dengan uang 50 ribu rupiah.

"Kenapa membayar dengan uang 50 ribu rupiah? Padahal hanya membeli mie instan dan segelas air putih saja," tanya penjual.

"Saya tahu, tapi saya ingin memberikan sedekah pada toko ini. Supaya usaha toko ini lancar dan sukses selalu," jawab Ali dengan tersenyum.

Mendengar jawaban tersebut, penjual toko terharu dan mengucapkan terima kasih. Ali pun segera berbuka puasa dengan mie instan dan segelas air putih yang dia beli, dan merasa puas karena bisa berbuka di toko yang sudah tutup selama Ramadan.

Dari cerita ini, kita bisa belajar bahwa di saat-saat sulit seperti Ramadan, kita tidak boleh putus asa dan selalu berusaha mencari solusi. Dan yang terpenting, kita juga harus selalu berbuat baik dan bersedekah pada sesama, seperti yang dilakukan oleh Ali pada penjual toko tersebut

Cerita ke-2

Pada suatu malam Ramadan, seorang anak kecil sedang berbuka puasa dengan ayahnya. Setelah berbuka, ayahnya mengajaknya untuk berdoa bersama-sama.

Anak: "Ayah, kalau doanya panjang-panjang nanti aku bisa ngantuk."

Ayah: "Iya nak, tapi kita harus berdoa dengan khusyuk supaya Allah mengabulkan doa kita."

Anak: "Oke, ayah. Tapi boleh kan aku sambil mainan?"

Ayah: "Tentu saja tidak boleh, nak. Kita harus berdoa dengan serius."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun