Ali pun berpikir keras dan akhirnya mendapat ide brilian. Dia meminta penjual untuk memberikan sepiring mie instan dan segelas air putih, dan membayar dengan uang 50 ribu rupiah.
"Kenapa membayar dengan uang 50 ribu rupiah? Padahal hanya membeli mie instan dan segelas air putih saja," tanya penjual.
"Saya tahu, tapi saya ingin memberikan sedekah pada toko ini. Supaya usaha toko ini lancar dan sukses selalu," jawab Ali dengan tersenyum.
Mendengar jawaban tersebut, penjual toko terharu dan mengucapkan terima kasih. Ali pun segera berbuka puasa dengan mie instan dan segelas air putih yang dia beli, dan merasa puas karena bisa berbuka di toko yang sudah tutup selama Ramadan.
Dari cerita ini, kita bisa belajar bahwa di saat-saat sulit seperti Ramadan, kita tidak boleh putus asa dan selalu berusaha mencari solusi. Dan yang terpenting, kita juga harus selalu berbuat baik dan bersedekah pada sesama, seperti yang dilakukan oleh Ali pada penjual toko tersebut
Cerita ke-2
Pada suatu malam Ramadan, seorang anak kecil sedang berbuka puasa dengan ayahnya. Setelah berbuka, ayahnya mengajaknya untuk berdoa bersama-sama.
Anak: "Ayah, kalau doanya panjang-panjang nanti aku bisa ngantuk."
Ayah: "Iya nak, tapi kita harus berdoa dengan khusyuk supaya Allah mengabulkan doa kita."
Anak: "Oke, ayah. Tapi boleh kan aku sambil mainan?"
Ayah: "Tentu saja tidak boleh, nak. Kita harus berdoa dengan serius."