Kalimantan Selatan memang sejak dulu terkenal dengan pasar terapungnya. Di Banjarmasin saja, terdapat Pasar Terapung Kuin yang konon sudah ada sejak empat abad yang lalu. Bahkan sejak sebelum ada kesultanan di Banjarmasin.
Nah, saat saya tinggal dekat Banjarmasin di tahun 2013, waktu itu ada sebuah pasar terapung baru. Saat itu kami menyebutnya dengan Pasar Terapung Siring.Â
Istilah siring sendiri dalam bahasa Banjar biasanya sering diidentikkan dengan tembok. Ingat lho ya, pasar terapungnya berada di Banjarmasin, di Sungai Martapura.Â
Bukan di Kota Martapura. Karena sebetulnya, yang saya sebutkan itu adalah dua tempat yang berbeda, meski sama-sama ada di Kalimantan Selatan.
Karena untuk mengakses pasar terapung ini kita harus menyusuri Jalan Kapten Piere Tendean, maka pasar terapung ini pun lantas disebut dengan Pasar Terapung Siring Tendean.
Patokannya, tempat ini dekat dengan keberadaan Menara Pandang yang juga ada di pinggir siring bagian timur.
Pasar terapung ini bahkan di kemudian hari lebih ramai dibandingkan yang ada di Pasar Terapung Kuin. Pasar Terapung Kuin sebetulnya juga sama-sama ada di Kota Banjarmasin.Â
Namun, untuk bisa mengakses ke sana, dulunya kita harus menggunakan atau menyewa klotok terlebih dahulu.Â
Barulah di tahun 2020 lalu, Pasar Terapung Kuin bisa diakses di siring yang ada di Jalan Kuin Utara. Itu pun meski sudah direlokasi, kondisinya makin hari makin sepi.
Untuk wisatawan dari luar Kalimantan Selatan apalagi yang sempat main ke Banjarmasin di waktu akhir pekan, rasanya pas sekali jika bisa menyempatkan diri main ke Pasar Terapung Siring Tendean.Â
Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa didapatkan wisatawan dari luar kota Banjarmasin saat main ke pasar terapung tersebut.
1. Letaknya di pusat kota
Sebetulnya kalau mau lebih merasakan bagaimana pasar terapung yang sesungguhnya, yang kita benar-benar juga naik klotok dan mengahampiri para penjual yang naik jukung.
Menurut saya, lebih asyik ke Pasar Terapung Lok Baintan yang ada di Sungai Pinang Lok Baintan, di Kecamatan Banjar.
Tapi jika waktunya mepet, susah bangun pagi, ya sudah, pergi saja ke Pasar Terapung Siring Tendean. Apalagi jika hotel tempat kita menginap juga adanya di Kota Banjarmasin.Â
Cukup naik ojek beberapa menit saja menuju Jalan Piere Tendean, kita pun sudah bisa main ke pasar terapung meski kondisi matahari sudah agak tinggi.Â
2. Tidak usah naik klotok dulu untuk pergi ke sana
Di Pasar Terapung Siring Tendean, para penjual yang naik jukung posisinya merapat ke tepian siring. Sebagai pengunjung, kita pun jadi dengan mudah menjangkau para penjual tersebut.
Dan menurut saya, Pasar Terapung Siring Tendean ini lumayan bisa membuat kita lebih irit pengeluaran untuk menyewa klotok atau perahu lho. Meskipun ya itu tadi, kita kurang merasakan sensasi sungguhan ke pasar terapung dengan naik klotok.
3. Bisa menemukan aneka buah-buahan lokal khas Kalsel
Buat yang penasaran dengan buah-buahan lokal, pas banget jika datang ke Pasar Terapung Siring Tendean. Di sana, kita bisa mendapatkan buah-buahan lokal yang pas musimnya.Â
Kalau ke sana lalu sering menemukan orang menjual bunga teratai, itu bukan untuk hiasan lho ya. Karena memang di Kalimantan Selatan, teratai bisa diolah untuk dijadikan makanan.
4. Menikmati aneka kuliner khas Kalsel
Bagi yang suka wisata kuliner, pastinya juga tidak akan melewatkan kesempatan untuk main ke Pasar Terapung Siring Tendean. Di sana, kita bisa mendapati aneka makanan untuk sarapan atau jajanan khas lokal.Â
5. Cocok untuk pecinta fotografi
Untuk pecinta fotografi, baik yang suka memotret maupun yang sebetulnya suka jadi bahan jepretan, tentunya sangat suka jika main ke tempat ini. Kita bisa menjumpai berbagai spot menarik seputar aktivitas jual beli di pasar terapung.
Sedangkan untuk yang suka difoto, pastinya tidak akan melewatkan kesempatan mengabadikan diri berfoto dengan latar belakang pasar terapung kan?Â
Kalau sudah difoto, pasti rasanya lega. Karena Anda jadi sudah sah punya histori: akhirnya pernah ke pasar terapung di Kalimantan Selatan!
