Iklan inilah yang cukup mendongkrak keberadaan Pasar Terapung Kuin karena memang iklan itu dibuat di pasar terapung tersebut. Gara-gara iklan itu, banyak orang termasuk saya jadi tahu ada pasar yang bentuknya terapung dengan penjual dan pembelinya menggunakan perahu.
4. Berlakunya sistem barter
Waktu saya tinggal di Kalimantan Selatan, saya dengar kabar jika pasar tersebut masih memberlakukan sistem barter. Dalam bahasa Banjar, sistem barter ini disebut dengan istilah bapanduk.
Bisa dibilang, Pasar Terapung Kuin ini adalah warisan budaya bangsa kita yang cukup berharga. Jadi sayang sekali jika sampai punah, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H