Salah satu hal yang identik dengan Kota Banjarmasin atau Kalimantan Selatan adalah keberadaan pasar terapungnya. Di Kalimantan Selatan sendiri ada beberapa pasar terapung yang jadi destinasi wisata. Di antaranya, ada Pasar Terapung Kuin Alalak, Pasar Terapung Lok Baintan, dan Pasar Terapung Siring.
Nah, yang kali ini akan saya ceritakan adalah pengalaman saat main ke Pasar Terapung Kuin di tahun 2011 dan 2013. Letaknya yang berada di pusat Kota Banjarmasin, membuat pasar terapung ini kerap jadi destinasi wisata yang paling mudah dijangkau, selain Pasar Terapung Siring.Â
Saat saya dan teman-teman dari Jawa di tahun 2011 sedang main ke sana lalu terpikir untuk main ke pasar terapung di Kalimantan Selatan, kami pun mendapat informasi bahwa pasar terapung terdekat adalah Pasar Terapung Kuin.
Waktu itu Pasar Terapung Siring belum ada. Sedangkan Pasar Terapung Kuin masih bernama Pasar Terapung Muara Kuin. Lokasinya pun dekat dengan Pulau Kembang yang terkenal akan monyetnya.
Untuk mengunjungi pasar terapung ini, harus dilakukan pagi-pagi sekali. Jadi selepas subuh, kami harus menyewa klotok, istilah untuk perahu bermesin di sana, untuk menuju ke Pasar Kuin yang berada di Sungai Barito.
Yang paling saya suka dulu saat main ke pasar terapung ini adalah bisa berburu berbagai buah-buahan lokal khas sana. Selain itu, yang paling mengasyikkan dari main ke pasar terapung adalah sarapan pagi di atas klotok.Â
Sensasinya itu sangat terasa saat klotok yang kita naiki terkena riak air dari klotok lain yang sedang lewat. Benar-benar harus pegang piring dan gelas dengan cermat jika kondisinya sedang seperti itu.
Beberapa Fakta Unik tentang Pasar Terapung Kuin
Sayangnya, apa yang saya ceritakan ini sekarang sangat jauh berbeda kondisinya. Di tahun 2011 saat saya main ke sana, pedagangnya masih lumayan banyak. Sedangkan dua tahun kemudian atau di tahun 2013 saat saya main ke sana lagi, kondisinya sudah terlihat perbedaannya.