Pagi itu saat sedang menunggu anak saya keluar dari kelas ekstra kulikuler bahasa Arab, saya menyapa wali murid lain yang juga menunggu anaknya di kelas yang sama. Karena dulu sewaktu kelas 1, anak kami sama-sama satu kelas, kami pun saling bertukar cerita tentang kelas anak kami di kelas 2 sekarang yang kini sudah berbeda.
Lantas keluarlah cerita darinya, tentang seorang anak di kelas anaknya yang sangat pintar. Anak ini tidak hanya pintar akademik. Namun dari cerita yang saya tangkap, anak ini rupanya juga punya kecerdasan di luar rata-rata anak seumurannya.
Sebut saja namanya Rini. Rini ini sudah mampu diberi tanggung jawab saat guru kelasnya sedang tidak bisa mengajar dan hanya bisa meninggalkan tugas.Â
Usai dititipi tugas dari guru, ia sudah mampu mengarahkan teman-temannya untuk mengerjakan, berikut menerangkan dengan detail maksud dari tugas tersebut.Â
Yang membuat saya terkejut adalah bagian cerita tentang Rini yang sudah jago menawarkan jasa jual beli akademik.Â
"Jadi dia itu sudah berani bilang ke temannya seperti ini, Ma, kamu berani bayar aku berapa buat jawabannya? Dan dia beneran jualan, lho Ma!" seperti itu wali murid teman anak saya bercerita.
Padahal menurutnya, uang sakunya Rini ini ya sudah lumayan besar nominalnya. Katanya dalam sehari, Rini bisa memegang uang 20 ribu untuk jajan di sekolah. Sementara jika menyimak cerita tadi, berarti Rini bisa mengantongi uang lebih banyak dari itu. Apalagi jika 'jualannya' laris dibeli teman-temannya.
Dalam hati saya tersenyum sambil menyimak cerita tentang Rini tersebut. Sebagai orang tua, ada sedikit rasa setuju tapi juga sangat tidak setuju dengan sikap yang dilakukan Rini tersebut.
Berawal dari Keinginan Memberi Pelajaran ke Si Curang
Saat mendengar cerita tentang Rini, saya sebetulnya tidak terlalu menyalahkan sikap anak tersebut. Mungkin, entah itu dari kondisi yang sudah dibolehkan orang tuanya, atau karena memang kecerdasan anaknya yang di atas rata-rata, sikap jual beli akademik ini bermula dari keinginan untuk memberi pelajaran pada anak yang suka menyontek.