Misalnya jika memang sedang sering turun hujan, tentunya kami tidak berani ambil risiko mengajak anak bepergian naik sepeda motor.
Selain itu, biasanya saya juga memastikan suami memang sudah pernah melewati jalan yang akan kami lalui. Sejujurnya, saya tidak berani terlalu mengandalkan aplikasi penunjuk jalan. Alasannya, karena sering terjadi kejadian orang malah tersesat karena menggunakan aplikasi ini.
Istirahat di tengah perjalanan
Ini juga hal yang tak kalah penting untuk kami perhatikan. Biasanya saya akan meminta suami istirahat di masjid saat di tengah-tengah perjalanan.Â
Momen ini bisa kami gunakan untuk mengistirahatkan anak yang mungkin lelah terlalu lama duduk di atas sepeda motor. Mereka bisa minum atau mengisi perut sejenak. Atau, saya dan suami bisa menggunakan waktu untuk shalat.
Catatan tambahan dari saya, bepergian sekeluarga dengan naik motor ini bisa dilakukan juga dengan memperhatikan usia dan postur tubuh anak.Â
Jika usia anaknya sudah besar begitu juga postur anaknya yang tidak kecil lagi, kita tidak bisa mengajak mereka untuk naik motor lebih dari dua orang dalam satu sepeda motor. Karena hal tersebut tentu tidaklah nyaman untuk kita juga anaknya sendiri.
Jadi meski ingin travelling dan bersenang-senang bersama anak namun memilih naik motor, tetap, urusan keamanan dan kenyamanan bersama sangat perlu diperhatikan ya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H