Apapun usaha terbaik yang sudah diupayakan orang tua untuk kesehatan anak, tentunya akan jadi sia-sia jika anak tidak paham mengapa semua itu harus dilakukan. Jadi alangkah baiknya jika semua gaya hidup sehat yang diusahakan orang tua untuk anaknya, anak pun paham mengapa itu harus dilakukan dan bagaimana ia harus tetap bisa menjaganya.
Menambahkan Asupan Bubuk Kelor untuk Anak
Sebetulnya kebiasaan saya memberikan bubuk kelor pada anak berawal dari kekesalan saya melihat daya tahan tubuh anak-anak saya yang rendah. Hampir setiap bulan, saya selalu membawa mereka ke dokter. Dan itu silih berganti antara yang sulung dan yang bungsu.
Meski sudah mengkonsumsi susu yang konon mapun meningkatkan daya tahan tubuh, makan teratur, rajin berjemur, minum madu dan vitamin, nyatanya semua itu tak cukup membuat anak-anak saya selalu dalam kondisi sehat.
Hingga suatu ketika saya melihat postingan seseorang pengusaha kelor di TikTok. Kang Dudi namanya, ia sering membuat video edukasi tentang apa dan bagaimana kelor. Mulai dari khasiat, cara konsumsi, sampai kelor dijadikan sebagai bisnis.
Dari konten yang sering saya lihat, ternyata ada beberapa fakta unik tentang kelor.
- Kelor yang banyak mengandung zat gizi sebetulnya adalah daun kelor yang tua, yang warnanya hijau tua, dan terasa tebal saat dipegang.
- Tangkai kelor sebaiknya dihilangkan saat dikonsumsi karena bisa mengurangi gizi dari daun kelor.
- Kandungan vitamin dan mineral pada kelor bahkan lebih tinggi dari bahan makanan lainnya sehingga daun ini pun kerap disebut sebagai superfood.
Kesemua kandungan kelor itulah yang membuat daun tumbuhan ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya untuk mereka yang menderita diabetes.