Karena itu saat di sana, tangga menuju kawahnya masih sangat berantakan. Banyak pijakan dan pegangan yang tidak semestinya.
Dari Pare, biasanya rombongan akan berangkat malam hari dengan menggunakan minibus besar. Tiba di kaki gunung, kita lalu akan ganti naik kendaraan lain.
Karena memilih yang murah meriah harga anak mahasiswa, kami memilih berangkat menggunakan truk. Bisa muat orang banyak alias segrup dari Pare.
***
Empat tempat itulah yang pernah saya kunjungi selama di sana. Pernah dengar cerita, malah banyak yang lebih jauh lagi hingga ke Blitar, Malang, bahkan Bali.
Kalau di sekitaran Kampung Inggris Pare sendiri sebetulnya banyak juga sarana hiburan. Mulai dari kafe, tempat karaoke, atau kolam renang.Â
Sedangkan jika ingin jalan-jalan sedikit keluar dari kampung, bisa juga ke Alun-alun Pare, Masjid Raya, atau memutari kampung. Semua bisa ditempuh dengan bersepeda atau bahkan jalan kaki.
Sepertinya, banyak orang yang memanfaatkan berwisata dengan aji mumpung. Mumpung ada di Jawa apalagi di Jawa Timur dan di Pare Kediri, mumpung ada yang bisa bareng jalan-jalan, jadi waktunya lebih mengenal banyak tempat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H