Yang mengasyikkan dari Balanting Paring adalah sensasi selama kita naik sambil menyusuri sungai serta pemandangan yang ada di sepanjang perjalanan. Karena waktu itu air sungai sedang tidak tinggi, sensasi menaiki Balanting Paring kata bapaknya sih kurang seru. Padahal saat itu, saya dan Luluk tidak benar-benar bisa duduk dengan tenang karena lanting beberapa kali terguncang akibat melewati bebatuan.
Ya, karena sungai berbatu khas kaki gunung, beberapa kali bapak operator lanting sampai harus meloncat menghindari lanting karam terkena bebatuan sungai. Dan kemampuan bapak operatornya ini buat saya menjadi atraksi tersendiri yang cukup menarik!
Di sepanjang sungai saat Balanting Paring, sesekali saya bisa melihat berbagai kehidupan masyarakat Dayak Meratus, beberapa jembatan tradisional, juga berbagai aneka kekayaan alamnya.
Loksado yang Kaya dengan Wisata Air
Bisa dibilang, Kecamatan Loksado yang berada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan ini sangat kaya dengan wisata airnya.
Selama di Loksado saja, saya dan Luluk teman saya bisa merasakan keseruan naik Balanting Paring serta ban di aliran Sungai Amandit.
Masih di Desa Loklahung, ada juga beberapa air terjun. Sayangnya karena keterbatasan waktu kami sudah berjanji naik Balanting Paring, saat itu kami hanya menjumpai Air Terjun Riam Barajang. Sedangkan Air Terjun Riam Hanai tidak sempat kami jumpai.
Teman yang asli Kandangan juga berujar, seharusnya kami berada di sana tak hanya sehari semalam. Karena masih ada banyak tempat lain lagi yang mengasyikkan di Loksado. Salah satunya adalah Tanuhi yang terkenal sebagai tempat wisata air panas.
Menyaksikan Adat dan Budaya Dayak Meratus