Langkah ini sekaligus mengajak dan membiasakan anak untuk berpikir, mana kebutuhan, mana keinginan. Hal dasar ini sangat penting ditanamkan pada anak usia dini. Karena banyak orang dewasa yang gagal finansial hanya karena pola kebiasaan yang kurang tertanam tentang apa itu perbedaan kebutuhan dan keinginan.
Belikan Mainan Berdasarkan Hal-hal Berikut
Jika pada akhirnya ada uang yang bisa dibelikan untuk mainan anak-anak, saya pun punya pertimbangan dan pengalaman saat membelikan mainan dari hasil THR anak. Kalau menurut saya, beberapa hal berikut perlu dijadikan pertimbangan.
Aman dan sesuai dengan usia anak
Jika tidak tahu apakah mainan yang akan kita beli aman atau tidak untuk anak, usahakan belikan mainan yang terutama ada label usianya. Biasanya kan ada tuh, untuk anak usia 5 tahun lebih, atau 3 tahun lebih.
Aman atau tidaknya permainan untuk anak ini biasanya perlu diperhatikan terutama jika permainan tersebut untuk anak-anak usia di bawah tiga tahun atau batita. Karena di usia tersebut, masih ada kemungkinan besar anak tidak tahu apakah mainan yang dimainkannya itu boleh atau tidak dimasukkan ke dalam mulut, atau bahkan dimainkan dengan cara seperti apa.
Sesuaikan dengan karakter anak
Dari pada membelikan mainan berdasarkan gender atau jenis kelamin, saya lebih suka membelikan mainan anak berdasarkan karakternya. Karena sebetulnya tidak masalah jika anak laki-laki memegang mainan boneka, atau anak perempuan bermain mobil-mobilan.
Misalnya untuk anak pertama saya yang perempuan, saya pernah membelikan satu set mobil-mobilan Robocar Poli seusai lebaran dengan uang THR-nya.Â
Pada dasarnya, anaknya memang suka dengan filmnya. Selain itu, ia sendiri tipe anak yang suka bermain sosio drama, atau membuat cerita dari mainan yang dimainkannya.